Analisis tekstual berfokus pada struktur dan makna teks itu sendiri. Hal ini melibatkan analisis unit linguistik seperti kata, frasa, persamaan, dan paragraf, serta bagaimana unit-unit tersebut disusun untuk menghasilkan makna. Analisis tekstual dapat membantu memahami bagaimana informasi disajikan dan bagaimana pembaca menafsirkannya.
Namun demikian, analisis tekstual saja tidak cukup untuk memahami teks secara komprehensif. Konteks di mana teks diproduksi dan dikonsumsi merupakan aspek yang sangat penting dalam memahami makna teks. Konteks ini dapat mencakup berbagai faktor seperti tekanan sosial dan kebiasaan menulis dan membaca dari penulis dan pembaca, tujuan dan situasi komunikasi, dan ideologi yang berlaku.
Teknik analisis kontekstual menyoroti faktor-faktor ini dalam analisis. Hal ini untuk memahami bagaimana teks diproduksi dan dikonsumsi dalam konteks sosial dan budaya saat ini. Analisis kontekstual dapat membantu mengidentifikasi bias dan ideologi yang ada dalam teks serta bagaimana teks dapat digunakan untuk mengatur atau mendominasi pembaca.
Pada abad XXI, analisis tekstual dan kontekstual menjadi semakin penting. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti globalisasi, berkembangnya informasi yang tidak bias karena kemajuan teknologi, dan perkembangan media sosial dan kecerdasan buatan (AI).
Analisis wacana dapat membantu mendapatkan informasi yang dapat dipercaya dan kredibel dari sumber-sumber yang tidak dapat dipercaya. Tidak hanya itu, analisis wacana juga dapat membantu memahami perbedaan antara agama-agama dan meningkatkan komunikasi antar agama sambil terus berusaha untuk mengatasi tantangan-tantangan baru di zaman kita.
Analisis tekstual dan kontekstual adalah alat penting untuk memahami dunia abad XXI yang kompleks dan tidak lengkap. Memahami bagaimana teks diproduksi dan dikonsumsi dalam konteks sosial dan budaya dapat membantu kita menjadi komunikator yang lebih kritis dan efektif.