NARITA—, Aku segera menarik koperku yang cukup besar melewati pintu keluar. Bandara ini sangat megah, ini pertama kalinya aku melihat bandara semegah ini. Huft—udara cukup dingin disini, sedangkan aku tidak memakai sesuatu penghangat apapun. Menyedihkan. Yah, maklum saja karena ini kali pertama aku datang kemari. Aku segera naik taksi dan memberikan alamat yang tertera pada secarik kertas yang diberikan dosenku. Aku tidak tahu aku mau dibawa kemana, karena dosenku yang pelit itu hanya menjawab “ nanti juga kau akan tahu” setiap kali aku bertanya. Taksi itu membawaku menyusuri sudut – sudut kota Jepang, kota yang sibuk tapi semuanya teratur dan tertata rapi, tidak seperti.........