Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Sosbud

Pelaksanaan Program Kampus Mengajar di SDIT Harapan Umat Kalisat oleh Mahasiswa UNEJ

26 Desember 2021   19:37 Diperbarui: 26 Desember 2021   19:52 435 1

Jember - Program Kampus Mengajar merupakan  salah satu bentuk pelaksanaan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang berupa  asistensi mengajar untuk memberdayakan mahasiswa dalam membantu proses pembelajaran di Sekolah Dasar di berbagai Desa/Kota, salah satunnya adalah SDIT Harapan Umat Kalisat yang bertempat di Kabupaten Jember, Jawa Timur.

Pada program ini, mahasiswa yang terlibat memiliki tanggung jawab dalam membantu pihak sekolah pada proses Mengajar, membantu Adaptasi Teknologi, dan membantu Administrasi Sekolah. Selain itu, mahasiswa memiliki tanggung jawab dalam meningkatkan literasi dan numerasi terutama saat pandemik dimana pendidikan di Indonesia bisa terbilang mundur dan harus dikejar untuk memajukannya kembali.

Hasil dari program ini yakni sebagai penanaman empati dan kepekaan sosial pada diri mahasiswa terhadap permasalahan kehidupan masyarakat yang ada di sekitarnya terutama bidang pendidikan; mengasah keterampilan dan problem solving dalam bekerja bersama lintas bidang ilmu dan ragam asal mahasiswa; mengembangkan wawasan karakter dan soft skill mahasiswa; serta meningkatkan peran dan kontribusi nyata perguruan tinggi dan mahasiswa dalam pembangunan nasional.

SDIT Harapan Umat Kalisat, waktu pertama kali kami datang belum memiliki akreditasi dikarenakan termasuk sekolah yang baru beroperasi. Situasi SDIT Harapan Umat saat pandemi Covid-19, saya mengobservasi dengan menggunakan metode wawancara. Pertama, kami melakukan wawancara langsung dengan Kepala Sekolah beserta Dewan Guru SDIT Harapan Umat Kalisat. Dalam wawancara tersebut kami banyak menggali informasi baik dari sistem belajar yang digunakan, kendala yang dapat dialami pihak sekolah, guru-guru, maupun peserta didik. Kedua, melakukan pengamatan langsung, kegiatan pengamatan langsung kami lakukan secara terpisah sesuai dengan pembagian kelas yang sebelumnya telah dibagi oleh Kepala Sekolah. 

Kegiatan pengamatan ini di lakukan di dalam kelas masing-masing sehingga dapat mengetahui secara langsung kendala dan hambatan dalam keberhasilan proses KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) di kelas.

Dari segi pembelajaran, kegiatan pembelajaran di SDIT Harapan Umat dilakukan secara daring dan tatap muka. Kegiatan pembelajaran secara daring dilakukan melalui zoom. Kegiatan pembelajaran dapat terlaksana disesuaikan dengan keinginan dan persetujuan wali murid serta terpenuhinya sarana dan prasarana pendukung proses pembelajaran secara daring. 

Disamping itu, kegiatan pembelajaran dilakukan secara tatap muka dilakukan apabila orang tua kurang setuju dalam pembelajaran secara daring karena kurang mendukungnya situasi dan kondisi yang dialami peserta didik.

Dari segi adaptasi teknologi di SDIT Harapan Umat Kalisat yang dapat saya tangkap dari komunikasi dengan dewan guru yakni dalam pembelajaran daring sebagian siswa sudah memanfaatkan zoom. Selain itu, untuk menciptakan KBM yang menarik beberapa dewan guru juga sudah mampu membuat media pembelajaran berupa video pembelajaran yang menarik.

Dari segi administrasi saat melakukan observasi ke sekolah kami melihat ada beberapa buku-buku yang masih belum diberikan penomoran buku. 

Selain itu, kami melihat sistem belajar yang dilakukan secara daring dan tatap muka di luar sekolah mengindikasikan bahwa akhir-akhir ini sangat jarang peserta didik berkunjung ke perpustakaan sehingga membuat kebersihan ruang perpustakaan kurang terjaga dengan rapi dan bersih. Selain itu, belum dibuatnya kartu perpustakaan sebagai bukti peserta didik dalam meminjam buku nantinya.

Dari permasalahan tersebut saya dan teman -- teman yang ditugaskan di SDIT Harapan Umat Kalisat membuat beberapa program dengan tujuan menyelesaikan permasalahan yang ada di sekolah. Misalnya, Optimalisasi Calistung, kegiatan ini dikhususkan pada peserta didik yang masih lemah dalam membaca, menulis, dan menghitung. 

Dalam segi administrasi, memperbarui system administrasi perpustakaan dengan cara memberi penomoran pada buku dan membuat kartu perpustakaan. Dalam segi adaptasi teknologi, membuat aplikasi manajemen persediaan barang sekolah sehingga tidak membutuhkan buku lagi dalam mencatat barang -- barang yang ada di sekolah.

Melalui program yang sudah dibuat. Kami berharap akan terus bermanfaat bagi sekolah.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun