Mungkinkah hari Kartini dirayakan karena mungkin perempuan harus berpendidikan dan tetap ikut budaya patriakal? Banyak pahlawan bahkan dari Indonesia Timur  yang berjuang bahkan sebelum Kartini lahir dan lebih dahulu patut dirayakan. Kalau Kartini adalah seorang pejuang wanita yang akhirnya tunduk kepada budaya patriakal beda dengan Martha Kristina Tiahahu jadi kalau Martha ini karakternya betul betul karakter seorang pimpinan negara. Sedangkan Kartini bisa angkat dia jadi Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Anak. Yah memang ini sudah menjadi tanda bahwa Hari Perempuan seperti Martha tidak boleh diadakan takutnya ke depan ada banyak wanita wanita berjuang seperti beliau sedangkan wanita sebenarnya harus jadi sperti Kartini berpendidikan dan tetap ikut budaya patriakal.
KEMBALI KE ARTIKEL