Indeks Massa Tubuh (IMT) adalah indeks sederhana dari berat badan terhadap tinggi badan yang digunakan untuk mengklasifikasikan kelebihan berat badan dan obesitas.
Rumus IMT= Â Â Â Â BB (Kg) : Â TB (m) x TB (m)= Hasil
Klasifikasi status gizi berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT) menurut WHO yaitu underweight (IMT <18,5 kg/m2), normal range (IMT 18,5 – 22,9 kg/m2), overweight at risk (IMT 23 – 24,9 kg/m2), obese I (IMT 25 – 29,9 kg/m2), dan obese II (IMT ≥ 30 kg/m2).
Obesitas memiliki dampak serius bagi tubuh, seperti risiko diabetes tipe 2, penyakit jantung, hipertensi, sleep apnea, penyakit sendi (osteoartritis), gangguan kesehatan mental, kanker, dan kualitas tidur yang buruk. Tentu saja hal-hal tersebut dapat dihindari dengan menerapkan prinsip pengelolaan obesitas dengan mengatur keseimbangan energi. Energi yang masuk harus setara atau bahkan lebih rendah dari energi yang dibutuhkan. Selain itu, pola makan juga sangat berpengaruh agar terhindar dari obesitas. Oleh karena itu, mengkonsumsi makanan sesuai dengan isi piringku akan mencukupi kebutuhan energi sehari-hari. Kita juga dianjurkan untuk konsumsi gula maksimal 4 sendok makan (50 gram) per hari, garam maksimal 1 sendok teh (2 gram) per hari, dan lemak maksimal 5 sendok makan (67 gram) per hari. Pola hidup aktif juga sangat penting dalam memperkecil risiko obesitas dengan melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit setiap hari dengan gerakan kontinyu seperti jalan kaki minimal 10.000 langkah per hari, dan latihan fisik (aerobik dan anaerobik).
 
Referensi
Obesitas Menurut WHO
IMT dan Cara Menghitungnya
Obesitas Menurut Kemenkes
Anjuran Pola Aktivitas FisikÂ