Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Karena Pahlawan Terhebatku Hanyalah Mama!

11 Agustus 2010   22:45 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:07 106 0
Mama… Semenjak 25 september 1991, dia telah merawat,melindungi dan menjagaku. Membantuku mengenal, dan memberi tau apa yang belum aku paham. Mengajari aku mana yang baik juga yang buruk *** sekarang aku terjarak dengan mama. begitu jauhnya..!! karena aku harus menuntut ilmu dikota ini. aku tau ia menaruh harapan besar padaku. aku sebagai seorang anak pertama dan anak perempuan satu satunya yang ia miliki. dari tatapan mata mama saat itu aku bisa melihat betapa beratnya ia melepasku.karena aku belum terbiasa tanpanya. tapi ia percaya padaku..dan memberikan senyum hangatnya yang menyemangatiku sebelum aku meninggalkannya. senyum hangat itu mengokohkan jiwaku "bahwa aku pasti bisa menjadi seperti yang diharapkan mama.." Sekarang.. Setelah jauh dari mama.. Aku baru tau betapa berartinya setiap ucapan dan gerakan mama.. Betapa besarnya pengaruh jauh darinya.. tiap kali aku menelponnya, rasanya dadaku sesak. betapa inginnya aku memeluknya terlebih saat ia berkata"jaga diri disana ya nak. jangan kecewakan mama. kamu harus jadi lebih baik dari mama.." ya allah..seketika aku teringat kembali masa masa yang telah kulalui bersamanya. mama yang paling setia padaku. tak perduli aku selalu membantahnya, membuatnya sedih, bahkan menangis. *** mama.. maaf jika aku belum bisa memberimu suatu APAPUN. begitu inginnya aku membalas semua pengorbananmu. aku ingin membalasnya dengan semuanya ma..! dengan semuanya ! baik kasih sayang juga materi..! aku ingin..tapi aku belum dapat..belum kuasa.. *** mama mengajarkan aku semuanya ! sholat, masak,dan bagaimana menjadi seorang wanita yang baik. ia tak pernah lelah, karena mama ingin aku dikenal sebagai wanita baik baik. bukan sebagai wanita yang tak tau aturan dan sopan santun. aku tau mama lelah.. terlebih mengatasi tingkah lakuku yang bandel. ia bolak balik dipanggil ke sekolahku hanya karena ulahku. tapi ia tak pernah sekalipun mengeluh.. yang tak bisa aku lupa saat ia berdoa sambil menyebutkan namaku. bisa kudengar jelas ia meminta pada allah agar aku bisa berubah menjadi lebih baik. "mama"..panggilku pelan dan saat ia berbalik, kulihat pipinya basah. "menangiskah mama?"tanyaku dalam hati "ya nak..ada apa?" sahutnya aku langsung menggeleng, berlari meninggalkan kamarnya. aku malu..! padahal betapa inginnya aku bersujud padanya saat itu..sangat ingin.. *** "aku benci mama..!!!" aku pernah meneriakkan itu padanya lalu membanting pintu kamarku. aku egois saat itu hanya karena mama melarangku pacaran pada usiaku yang masih 15 tahun. saat itu aku tak perduli bagaimana perasaan mama. yang kulihat mama diam saat itu. dan membiarkanku terisak sendiri. aku baru tau betapa "semua ucapan mama itu benar" saat lelaki yang kupacari itu ternyata bukanlah laki laki baik. lagi lagi mama tak marah. ia tetap setia mendengar keluh kesahku dan berkata "mama hanya ingin menjagamu nak. tak ada maksud lain.." ucapnya sambil mengelus rambutku. *** masa masaku masih Tk.. mama tak perduli dia sudah sarapan atau belum.. yang ia utamakan mengantarkan aku ke TK ku..dan duduk diluar kelas sambil memegang bekalku. sesekali ia mengintip dari jendela kelas. ikut tertawa melihat kegembiraanku bersama teman teman. dan dari senyum kecilnya itu aku melihat betapa "akulah anak gadisnya yang ia sayang.." yang ia harapkan menjadi seorang WANITA sempurna akhirnya. *** ya allah.. engkau telah memberiku seorang pahlawan yang TERHEBAT..! yang tak mempunyai senjata apapun. yang ia punya adalah kesabaran dan ketabahan yang luar biasa. ia pahlawan terhebatku yang ada didunia..! mama..aku sayang mama...

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun