Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas oleh Prabowo Subianto hadir sebagai solusi konkret untuk mengatasi masalah tersebut. Program ini bertujuan memberikan akses yang lebih mudah bagi masyarakat, khususnya mereka yang kurang mampu, untuk mendapatkan makanan sehat dan bergizi. MBG tidak hanya sekedar memberikan makanan, tetapi juga berfokus pada peningkatan kualitas gizi yang dibutuhkan tubuh untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak, serta menjaga kesehatan ibu hamil dan kelompok rentan lainnya (Maharani dkk, 2024). Dalam konteks ini, Prabowo Subianto melihat bahwa akses terhadap makanan bergizi adalah hak dasar yang harus dipenuhi oleh negara, sebagai bentuk kepedulian terhadap masa depan bangsa yang sehat dan produktif.
Prabowo Subianto, yang dikenal sebagai tokoh nasional dengan kepedulian tinggi terhadap kesejahteraan rakyat, meyakini bahwa masalah gizi adalah salah satu aspek penting dalam pembangunan bangsa. Dalam berbagai kesempatan, ia telah menekankan pentingnya keberlanjutan program sosial yang berfokus pada peningkatan kualitas hidup masyarakat. Melalui MBG, ia berharap dapat memberikan solusi jangka panjang terhadap masalah kemiskinan dan gizi buruk. Program ini tidak hanya mengandalkan bantuan sesaat, tetapi bertujuan untuk membentuk pola hidup sehat yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan pemberian makanan bergizi secara gratis, diharapkan masyarakat dapat merasakan manfaat langsung tanpa terbebani dengan biaya yang tinggi.
Sasaran utama program MBG adalah masyarakat yang berada dalam kondisi ekonomi rendah, seperti anak-anak usia dini, ibu hamil, serta keluarga yang berada di garis kemiskinan. Mereka adalah kelompok yang sangat rentan terhadap masalah gizi buruk dan stunting, yang jika tidak segera ditangani, dapat menyebabkan dampak jangka panjang bagi kesehatan mereka. Program MBG menjadi salah satu upaya pemerintah untuk memastikan bahwa seluruh lapisan masyarakat memiliki kesempatan yang sama untuk hidup sehat. Selain itu, program ini juga mendukung upaya pengurangan angka stunting yang masih menjadi masalah besar di Indonesia, terutama di daerah-daerah terpencil yang kurang memiliki akses terhadap layanan kesehatan dan pendidikan gizi.
Dalam pelaksanaannya, MBG diharapkan tidak hanya bergantung pada pemerintah pusat, tetapi juga melibatkan berbagai pihak terkait, seperti pemerintah daerah, organisasi masyarakat, dan sektor swasta. Kolaborasi ini penting untuk memastikan bahwa distribusi makanan bergizi dapat dilakukan secara efektif dan tepat sasaran. Dalam hal ini, distribusi yang tepat waktu dan tepat jumlah sangat diperlukan agar manfaat program ini dapat dirasakan oleh masyarakat yang membutuhkan. Melalui berbagai strategi distribusi yang efisien, program MBG diharapkan dapat menciptakan dampak positif yang lebih besar, serta membangun kesadaran masyarakat tentang pentingnya konsumsi makanan bergizi dalam menunjang kualitas hidup yang lebih baik.