Kontroversi berawal pada tahun 1994, ketika dua perusahaan raksasa dalam bidang perminyakan, Shell dan Exxon mengalami masalah tentang pembuangan pelampung yang seyogyanya digunakan sebagai tempat penyimpan minyak (buoy) bernama Brent Spar. Dua perusahaan besar tersebut berusaha untuk mempertimbangkan dampak pembuangan Brent Spar yang sudah tidak digunakan selama lima tahun. Shell kemudian mengadakan tiga puluh riset terpisah untuk mempertimbangkan segala resiko pembuangan, baik dari segi teknis, keamanan dan lingkungan (Löfstedt & Renn, 1997). Dari tiga puluh riset tersebut, dihasilkan empat pilihan yang dapat ditempuh untuk membuang Brent Spar, yakni:
KEMBALI KE ARTIKEL