Ki Hajar Dewantara menemukan taman siswa karena ia sadar Indonesia memiliki jutaan tanaman. Anak-anak dapat belajar bersama di bawah pohon, di halaman rumput, bahkan di persimpangan gang. Disana, mereka belajar mengeja dari alam. Mereka dilatih berinteraksi dengan lingkungan. Belajar dan bermain bersama teman sebayanya. Lalu, saat teknologi datang, kita mulai menciptakan sekat dan dinding. Anak-anak diajarkan untuk membaca dan menulis menggunakan handphone, komputer, atau gadget. Kini, mereka tak lagi tertarik bersentuhan dengan lingkunganya.