Indonesia sebenarnya tidak saja mengikuti kejuaraan sepakbola ber sekala Dunia untuk anak anak jalanan saja,tapi juga pernah 2 (dua ) kali mengikuti kejuaraan Dunia sepakbola bagi penyandang cacat tunawisma,pada tahun 2012 dan pada tahun 2013 dengan hasil yang memuaskan.Untuk kejuaraan street Children Word Cup ini seleksi yang diselenggarakan Yayasan Transmuda Energy Nusantara (TEN),bekerja sama dengan Sanggar Alang-Alang dan Sekolah Sepak Bola Sosial Surabaya. Selain itu, Yayasan TEN juga menggandeng Brazilian Soccer School, Pertamina Soccer School dan Jakarta Football Academy sebagai juri pada seleksi lokal dan nasional.
Indonesia pun harus mengakui keunggulan Rumania dan mengakhiri perjuangannya di Homeless World Cup 2013 dengan peringkat kedelapan dari 46 tim.Homeless Word Cup yaitu sebuahturnamen yang diselenggarakan oleh organisasi Piala Dunia Tunawisma, sebuah organisasi sosial yang mengadvokasi akhir tunawisma melalui olahraga asosiasi sepak bola.Di banding prestasi tahun 2012 yang menempati urutan k 4 ( empat ),maka terjadi penurunan prestasi anak anak Bangsa Indonesia di Turnamen ini.Namun yang pasti mereka sudah menunjukan bahwa nama Bangsa dan Negara Indonesia,bisa berbuat seperti Negara lainnya di bidang sepakbola.Tim Indonesia yang berangkat ke Polandia,tempat diadakan Turnamen ini di wakili oleh Rumah Kaca.
Dua berita diatas menunjukan betapa besarnya perhatian Indonesia terhadap anak anak Bangsa ini, selain dari anak jalanan,juga mereka mereka yang tunwisma pun, diberi kesempatan untuk bisa mengharumkan nama Bangsa dan Negara Indonesia, melalui olahraga sepakbola.Hasil akhir yang didapat tidaklah menjadi target,tapi lebih pada partisipasi untuk mengenalkan nama Indonesia ke Dunia Internasional.Sepakbola seperti sudah diketahui, adalah olahraga yang mudah dan meriah,makanya semua orang bisa melakukan nya,termasuk anak anak jalanan dan tunawisma.Tidak ada diskriminasi di sepakbola dan tidak boleh ada pembeda antara semua orang di Dunia ini,sepakbola adalah bahasa Universal.Dengan sepakbola bisa menyatukan anak anak semua Bangsa dan Negara di Dunia,dengan sepakbola semua bisa ter hibur dan menyatu dalam satu semangat sportif,adil dan jujur,tanpa diskriminasi.
Terlepas dari kondisi dan prestasi yang di hadirkan oleh sepakbola Indonesia yang resmi , PSSI,dan terdiri dari orang orang yang normal,diurus oleh orang orang yang juga normal secara phisik,belum ada tanda tanda berhasil membawa nama Bangsa dan Negara Indonesia,sampai ke tingkat Dunia. Maka sepakbola kejuaraan Dunia anak anak jalanan dan anak anak tunawisma,bisa jadi satu alternatif buat Indonesia,memperkenalkan diri ke Dunia Internasional.Pengakuan internasional atas sepakbola Indonesia pada akhirnya, tidak melulu tentang segala ketidakberesan yang bercokol di dalamnya,termasuk masalah Hutang Gaji yang memalukan itu. Karena pada kenyataannya, mereka anak jalanan dan tunawisma sudah menunjukan diri ,bahwa mereka mampu berbuat yang terbaik bagi Bangsa dan Negara Indonesia ,dengan segala keterbatasan mereka.Kalah atau menang dalam pertandingan yang mereka jalankan,sejatinya mereka bisa dikatakan adalah pemenang yang sesungguhnya, dalam hidup ini,mereka telah menang atas segala keterikatan, menang atas segala keterbatasan, menang atas segala kebusukan sepakbola tanah air, dan terlebih lagi menang atas segala diskriminasi terhadap mereka.
Salut buat mereka anak anak jalanan dan rekan rekan dari tunawisma yang tergabung dalam Rumah Kaca,atas semua prestasi yang sudah kalian persembahkan untuk Negeri Tercinta ini,Indonesia.
Salam Garuda Ku Bukan Burung Perkutut.
Highlight tanggal 20 Januari 2014.