Dalam menjalani pertandingan sebanyak 3 kali penampilan TIMNAS Indonesia bisa kita katakan pemain debutan serta Pelatih yang juga pertama kali menukangi TIMNAS Indonesia sudah tampil baik.Mulai pertandingan pertama mengalahkan Tim Mauritania kemudian Draw dengan Tim Kudistania dan berhasil masuk semifinal menampilkan permainan/ penampilan yang konsisten sudah mereka tunjukan.Pada babak semi final penampilan mereka juga tidak jelek hanya saja pengaruh cuacu dan lapangan sintetis serta banyaknya tackling keras yang dilakukan pemain Palestina membuat TIMNAS Indonesia tidak bisa mempertahankan keunggulan 1 -0 dan malah kalah 2-1 dari Palestina.
Apa yang dapat kita peroleh dari TIMNAS Indonesia ini adalah dengan pemain Debutan serta Pelatih yang cocok sudah memberi kesan pada PSSI bahwa bibit pemain muda berbakat masih banyak,semangat anak muda dengan talenta bagus masih banyak di Negara Indonesia ini. Manakala PSSI percaya pada pembinaan pemain muda yang masih lugu,jujur ,polos dan dengan pola pembinaan pemain muda yang berkesinambungan serta terarah,maka sewajarnyalah PSSI berani memotong satu generasi dalam pembinaan pemain.Generasi Bambang Pamungkas cs sudah bisa di kesampingkan dan disiapkan pengganti nya sebagai generasi penerus .Sepertinya pola yang sekarang dilakukan PSSI dengan mempersiapkan TIMNAS U - 17, U-19 perlu di pertahankan dan tetap di lakukan evaluasi secara periodik.Pertandingan tandang dengan methode Road Show terus tetap di lanjutkan sementara memberi pengalaman bertanding juga bisa memantau pemain berbakat.
Semoga apa yang sudah di persembanhkan dan di pertunjukan oleh TIMNAS Indonesia di Palestina bisa memberi pelajaran buat PSSI agar lebih percaya diri dalam mengelola organisasi serta menyikapi semua persoalan yang ada baik bersifat Internal maupun Ekternal PSSI.
Terakhir marilah kita pecinta PSSI tidak henti hentinya mendukung program program PSSI sembari memberi masukan yang positif agar kedepan bisa lebih baik lagi.Jangan kita memberi PSSI sebuah CEK KOSONG, tapi berilah PSSI sebuah Kepercayaan yang setiap waktu bisa di koreksi oleh masyarakat pecinta bola di Indonesia.
SALAM GARUDA Ku Bukan Burung Perkutut.