Memang secara konjungtur ,ada garis menaik dan kadang menurun kalau itu digambarkan dengan garis, prestasi yang di capai oleh Timnas U-19,selama hampir satu setengah tahun mulai Mei 2013 - samai Agustus 2014.Tingginya ekspektasi masyarakat pecinta bola di Indonesia,akibat dari begitu tingginya media massa mengangkat berita berita tentang Timnas U-19 Indonesia,dan juga di dorong atau di topang oleh komentar komentar yang keluar dari Pelatih Indra Syafri yang begitu heroik ,optimis yang tinggi,dan menjanjikan.Kalau di buka lagi begitu banyak nya komentar yang keluar dari mulut Indra Syafri yang pada dasarnya gambaran dari sebuah rasa percaya diri dan rasa optimistis dari apa yang sudah di perbuat dan di janlankan selama Indra Syafri melatih Timnas U-19 Indonesia.
Apalagi saat Timnas U-19 Indonesia mengikuti kejuaraan Piala AFF U-19 di Sidoarjo Jawa Timur dan hasilnya keluar sebagai Juara,serta di tambah lagi dengan hasil yang mengejutkan bisa mengalahkan Kesebelasan Juara Asia U-20 tahun 2013 Korea Selatan.Ini makin memberi bukti dan fakta semua apa yang pernah keluar dari mulut Indra Syafri.Tapi sekarang apa yang terjadi pada semua pemain pemain Timnas -19 Indonesia yang dulu di katakan anak baik penurut pada Pelatih Indra Syafri ??.Kalau diingat kembali, apa yang penah dikatakan oleh Pelatih Indra Syafri saat mengomentari tentang kekalahan Timnas U-19 Indonesia di media massa,dapat di ambil beberapa komentar antara lain;
1.Brunei hanya menempatkan satu striker yakni Adi Said di depan dalam proses serangan balik. Kami evaluasi untuk individual counter. Cara bermain sebetulnya bagus dan sudah sesuai yang kami kembangkan, .Sumber disini
2.Ada banyak hal [penyebab kekalahan]. Mereka kehilangan konsentrasi, moral mereka, dan sulit bagi mereka mengendalikan diri sampai akhirnya mereka kehilangan gaya permainan,” ungkap Indra seperti dikutip Brunei Times.
Emosi pemain meninggi, dan mereka tidak bisa mengendalikan diri, seperti halnya tak bisa mengendalikan permainan.” lanjut pria asal Sumatera Barat itu.Sumber disini
3.Saya sudah berusaha membangkitkan kembali moral mereka. Tapi tampaknya tercermin dari permainan. Mereka seperti kehilangan roh dan aura mereka sendiri," jelas Indra saat ditemui di dalam arena stadion Negara Hassanal Bolkiah, usai pertandingan, Sabtu (16/8/2014).Sumber disini
Alasan pertama di ambil saat Timnas U-19 Indonesia kalah melawan Kesebelasan Brunei U-19,Indra Syafri mengatakan kekalahan itu adalah akibat kelemahan mengantisipasi serangan balik Timnas U-19 Brunei.Alasan ke dua di lontarkan saat Timnas U-19 Indonesia kalah melawan Timnas U-19 Vietnam,Indra Syafri mengemukakan pemain tidak bisa mengontrol emosi.Sedangkan alasan ke tiga di lontarkan pada saat Timnas U-19 Indonesia,kalah melawan Timnas U-19 Kamboja,Indra Syafri mengatakan bahwa pemain pemain Timnas U-19 Indonesia sudah kehilangan ROH dan Aura.Dari ketiga alasan yang dilontarkan oleh Indra Syafri bisa di simpulkan kekalahan dari tiga pertandingan yang sudah dilakukan akibat dari salah strategi,taktik,Emosi dan sampai pada inti nya pemain sudah kehilangan Roh dan Aura.Ini memang sangat berat dan sudah mendekati stadium akhir dari penyakit yang sedang melanda Timnas U-19 Indonesia.ROH dan AURA,yang selama ini di bentuk dan di bina selama satu setengah tahun,dengan berbagai usah dan melibatkan banyak staff ahli di semua cabang ilmu pengetahuan.Hasil kerja keras dari semua orang orang yang dilibatkan sejak awal pembentukan Timnas U-19 Indonesia,di saat semua kondisi tidak kondusif,karena masih dibawah kepemimpina 6 (Enam )Exco PSSI yang di pecat oleh LNM dan kawan kawan setelah mengambil alih kekuasaan PSSI.
Menjadi tugas maha berat dari Indra Syafri,kalau memang betul pemain pemain Timnas U-19 Indonesia,sudah kehilangan ROH dan AURA sedangkan Indra Syafri sudah mencoba mengembalikan Roh dan Aura pemain,namun tetap saja gagal,di sini pertanyaan yang timbul adalah,ada apa ini,bisa jadi ada sesuatu yang sedang melanda pemain dan itu apa ??.Roh dan Aura adalah sebuah kekuatan yang sangat kuat dan penting sekali untuk mengantarkan sebuah kesebelasan baik itu klub maupun kesebelasan Nasional untuk mencapai target dan kemenangan di setiap laga.Tanpa Roh dan Aura,kesebelasan tidak punya kekuatan dan semangat bermain yang tinggi,keinginan untuk menang yang tinggi,ke kompakan akan hilang,Chemestry ,semua berantakan akibatnya tidak lagi bisa bermain dengan baik,sehingga semua terlihat ompong dan kosong.Sudah segini beratkah kondisi yang melanda Timnas U-19 Indonesia saat ini,?? dan apa solusi yang bisa di tawarkan pada Timnas U-19 Indonesia.Kembali ke masalah Emosi,Roh dan Aura ,tentulah hal ini sangat potensi sekali ber sumber atau menyangkut masalah individu dan pikiran semua pemain serta official Timnas U-19 Indonesia.
Untuk itu ada beberapa hal yang menurut saya bisa dilakukan oleh PSSI beserta jajaran dalam melakukan evaluasi,kunci pokoknya PSSI harus berani mengorbankan semua kepentingan individu dan hanya fokus pada kepentingan sepakbola Indonesia,dengan cara;
1.Lakukan pertemuan dengan semua pemain dan official Timnas U-19 Indonesia,dan beri ruang sebesar besarnya pada semua pemain dan official ciptakan suasana sejuk,ikhlas,jujur,damai,tentram,tidak ada tekanan dan tidak ada yang di istimewakan.Karena menyangkut individu,maka semua pemain dan official di beri waktu berbicara seluas luasnya,untuk mengeluarkan semua unek unek dan isihati dari lubuk hati yang paling dalam.Buat suasana yang memungkinkan mereka bisa dengan bebas berbicara di pertemuan yang digelar dari hati ke hati.PSSI dan semua pengurus,harus terbuka,transparance,tidak ada dusta,tidak ada kebohongan,siap menerima apapun yang di lontarkan oleh pemain dan official Timnas U-19 Indonesia,karena kunci pokoknya ada di hati dan pikiran yang saat ini dirasakan oleh mereka.Setelah itu libatkan tenaga Psikologi untuk ikut memberi masukan.Beri waktu libur kepada semua pemain dan official,pulangkan mereka ke kampung ke keluarga masing masing dengan waktu secukupnya,agar bisa fresh,rilek,santai dan terbebas dari semua tekanan yang dirasakan.
2.Adakan pendekatan kembali kepada semua ahli dan staff yang sejak dari awal pembentukan Timnas U-19 Indonesia mereka mereka itu selalu ada dan di ikutsertakan terlibat secara nyata dalam susah dan senang bersama Timnas U-19 Indonesia.Ajak ber koordinasi dan ber komunikasi,bahkan bekas Exco PSSI yang dipecatpun sekalipun bisa di ajak berbicara kalau diras perlu, dalam mencari cara untuk bisa mengembalikan emosi,Roh dan Aura yang telah hilang.Tidak ada pilihan suka atau tidak suka,usahakan semua ahli dan staff yang dulu itu ikut serta untuk membangun suasana yang baru,ahli Metafisika ( Arkand Bodhana Zeshaprajna) ,HPU ( Rudy Eka Priyambada) dan lain lain dan tentulah yang paling tahu Indra Syafri.Buka ruang dialog untuk kepentingan sepakbola Indonesia,tidak ada yang tidak mungkin, selama tidak ada rekayasa dan kebohongan dan kemunafikan.Ini masalah pribadi dan masalah chemestry yang hilang dan itu harus di bentuk dan di kembalikan lagi,yang sobek perlu dijahit,yang luka perlu di obati,yang kurang perlu di tambah,hati dibuka lebar lebar,kebebasan berbicara dijamin dan tentu harus satu niat dan satu keyakinan.
3.Tidak akan bisa selesai masalah apapun dengan tuntas dan baik,jika masih ada kebohongan,kemunafikan,dusta,kepentingan yang terselubung,egois,oragansi, yang bisa menyelesaikan semua masalah adalah harus satu tekad bersama untuk kemajuan sepakbola Indonesia.
Semua ada di tangan PSSI dan pengurus pengurusnya,apa ada niat dan ada tekad,maka masih ada waktu untuk bisa di lakukan,maukah PSSI melakukan ini semua ????
Salam Garuda Ku Bukan Burung Perkutut.