Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik Pilihan

Joko Widodo dan Megawati, Tunjukkan Sikap yang Sangat Konsisten, Bukan "Boneka"

3 Oktober 2014   04:04 Diperbarui: 17 Juni 2015   22:34 246 3
Sikap politik yang disebut "membingungkan" di perlihatkan oleh Partai Demokrat dalam beberapa masalah yang dibahas di DPR RI,membuat banyak orang terkaget kaget dan mengakibatkan tingkat kepercayaan Masyarakat pada Partai Demokrat yang dipimpin oleh SBY,makin terkikis.Seorang SBY yang juga menjabat sebagai Presiden RI ini,memainkan irama irama lagu yang false dan tidak bisa di tebak.Banyak orang menilai sikap Partai Demokrat tidak konsisiten,karena sudah banyak bukti yang bisa dijadikan alasan.

Mulai dari saat Pilpres,semula PD dan SBY sudah memutuskan akan memposisikan diri sebagai penyeimbang dan memilih netral,tidak memihak pada satu kubu antara kubu Prabowo-Hatta Rajasa dan Jokowi-Jk,namun apa yang diperlihatkan dan diputuskan oleh anggota PD,adalah dengan terang benderang mengatakan PD akan mendukung kubu Prabowo-Hatta.Sedangkan sikap SBY diam saja dan tidak ada komentar terhadap apa yang diputuskan oleh para anggota PD tersebut.Inilah yang kemudian menjadi kan alasan bahwa SBY hanya sedang dalam menjalankan sebuah drama yang kemudian di ikuti pada saat sidang membahas UU MD3 dan tata tertib sidang pemilihan Ketua DPR.Dilanjutkan lagi di saat sidang tentang UU Pilkada yang membuat semua nya jadi jelas dan terang benderang,sikap SBY yang sudah memutuskan bahwa PD akan mendukung Pemilihan Pilkada Langsung oleh Rakyat,namun kembali anggota PD membuat menuver yang berlawanan dengan sikap SBY,anggota PD memutuskan melakukan walkout dari sidang paripurna,sehingga memberi jalan kepada kelompok Koalisi Merah Putih memenangkan keputusan yang menetapkan Pemilihan Kepala Daerah melalui DPRD.

SBY yang sedang berada di Luar Negeri,mengatakan kecewa dan marah atas keputusan hasil dari Sidang Paripurna DPR RI,seakan akan tidak menyetujui keputusan Sidang Paripurna dan tidak tahu kenapa keputusan walkout di lakukan oleh anggota PD,apakah seorang Ketua Partai tidak tahu apa yang sedang dan sudah dilakukan oleh anggota nya?,ini lah satu sikap yang banyak disebut orang sebuah kebohongsn dan sedang menerapkan sebuah drama politik.Tidak hanya sampai di situ,setelah kembali ke Indonesia dari lawatan nya keluar Negeri,SBY kembali melakukan menuver politik di saat sidang paripurna pemilihan Ketua DPR RI 2014 -2019.SBY dan PD memilih bergabung ke koalisi Merah Putih,mendukung Ketua DPR RI adalah seorang yang rajin bolak balik keluar masuk gedung KPK,agar terpilih sebagai Ketua DPR RI periode 2014-2019.Padahal selama ini SBY dan PD dikenal sebagai orang pertama yang melawan Koruptor di Indonesia ini.Bukti yang sangat jelas dan terang benderang sebenarnya sikap SBY menunjukan bahwa Partai Demokrat sebenarnya memang berada satu gerbong dengan Koalisi Merah Putih.

Untuk semua hal diatas maka,keadaan dan posisi Presiden terpilih Joko Widodo dan Yusuf Kalla terjepit dan susah untuk menjalankan roda pemerintahan,karena kekuatan di DPR RI, di kuasai oleh Koalisi Merah Putih.Kalah dalam hal jumlah anggota dari Partai pendukung di parlemen,Joko Widodo tidak sedikitpun merasa jadi penghambat untuk menjalankan roda pemerintahan tahun 2014-2019,karena sikap dan acuan dalam memerintah nantinya, Joko Widodo akan tetap konsisten mengutamakan keputusan dan kebijakan Pemerintah hanya untuk meningkatkan kesejahteraan Rakyat dan menguntungkan Rakyat.jadi apapun yang di putuskan dalam setiap kebijakan selama menjabat sebagai Presiden hanya untuk kepentingan Rakyat,maka tentulah DPR harus mendukungnya.Ini sudah di lakukan dan di laksanakan di saat jadi Wali Kota Solo dan Gubernur DKI,jadi sudah ber pengalaman dan itu membuat Joko Widodo percaya diri.

Sikap yang diputuskan oleh Joko Widodo,tidak cemas dan tidak takut akan di kepung dan di hambat oleh DPR,adalah sikap yang sangat konsisten,Joko Widodo tidak akan tunduk dengan semua manuver dari Koalisi Merah Putih yang terlihat selama ini,selama kepentingan Rakyat yang di utamakan,maka selama itu Rakyat akan mendukungnya.

Joko Widodo tidak membuka ruang politik tansaksional (bagi bagi kursi )  dan juga tidak meminta pada Megawati untuk melakukan lobi  lobi ke Koalisi Merah Putih,khususnya dengan SBY,karena memang Joko Widodo adalah Presiden terpilih dan bukan sebagai "boneka" Megawati.Walaupun Joko Widodo dan Yusuf Kalla,tahu bahwa kekuatan koalisi Indonesia Hebat,kalah di DPR. Juga demikian halnya dengan Megawati sebagai Ketua PDI P,yang menunjukan sikap tidak akan melakukan apa yang disebut orang sebagai "pengatur Joko Widodo",karena Megawati tidak ingin terlalu jauh masuk kedalam ruangan yang sebenarnya adalah tugas dari Joko Widodo dan Yusuf Kalla sebagai Presiden dan wakil Presiden RI.Apapun yang terjadi di politik Indonesia,dan masalah yang akan dihadapi oleh Joko Widodo dan Yusuf Kalla,di dalam menjalankan roda Pemerintahaan,adalah semua itu wilayah kewenangan Presiden terlipih ini.Jadi untuk apa Megawati harus ikut terlalu jauh dan bisa bisa membenarkan istilah Joko Widodo adalah "boneka" Megawati..Ini lah yang diperlihatkan oleh Megawati,sikap yang membiarkan Joko Widodo dan Yusuf Kalla,menyelesaikan masalah sendiri,tidak sama dengan para Ketua Partai Politik yang lain,sibuk lobi sana lobi sini,hanya untuk membuat kekuatan jadi kuat dan kekausaan bisa di kuasai.

Jadi apa yang sudah diputuskan oleh Joko Widodo dan Yusuf Kalla tidak akan tunduk dan ikut permainan yang di mainkan oleh SBY dan Partai Demokrat,KMP,serta sikap Megawati yang sudah memutuskan Joko Widodo dan Yusuf Kalla adalah calon Presiden danWakil Presiden dari PDIP dan Koalisi Indonesia Hebat,agar bisa menyelesaikan dan menyusun langkah langkah politik nya,merupakan sikap yang banyak orang  kecewa dan selalu mendorong agar SBY dan Megawati bisa bertemu.Memang bisa SBY dan Megawati saja yang memutuskan dan menyelesaikan masalah yang ada di Negara ini ???,tentu saja masih bisa diperdebatkan.

Dengan ber pedoman dari semua manuver yang dijalankan oleh SBY dan Partai Demokrat sejak Pilpres,membuat keputusan Megawati untuk tidak bisa percaya pada SBY dan PD,adalah logis dan normal.Cuma banyak orang yang selama ini mencurigai bahwa Joko Widodo dan Yusuf Kalla adalah "boneka" terjawab sudah.

Salam

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun