Seorang hakim di Pengadilan Negeri Bandung cerita kepada saya dengan gaji Rp 8 juta/bulan itu tidak mencukupi, banyak pengeluaran yang harus dipikirkan. Ia bercerita bahwa dalam satu bulan hanya memegang Rp 3 juta/bulan setelah dipotong sana sini. Untuk mencari tambahan, dia mengajar di sebuah perguruan tinggi di Cianjur setiap Jumat-Sabtu.
Hakim lainnya bercerita, kali ini seorang wanita. Ia mengaku sering diiming-imingi imbalan oleh pihak berperkara di pengadilan. Namun, ia tidak tergiur dengan semua itu, bahkan ketika dirinya diisukan menjadi Ketua di sebuah pengadilan, emosinya keluar. Ia mengatakan tidak tertarik mengejar jabatan bahkan menjadi kaya, karena hakim adalah tempat baginya untuk mengabdi dan memberikan keadilan pada masyarakat. Bahkan dirinya pernah menikahkan seorang terdakwa pencabulan dengan korbannya. "Aku cuma mau berbagi kebahagiaan dengan orang lain," jelasnya singkat.
Sebenarnya masih banyak cerita soal hakim yang ingin saya bagi. Tapi, buat lain waktu saja ceritanya. Saya hanya ingin mengingatkan pada orang-orang yang mengecam para hakim, jangan pernah mengkritik sebelum menyaksikan dan terlibat di dalamnya.