Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Bagaimana Eri Ndun lolos dari sekapan

3 Maret 2014   23:12 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:16 466 0
Eri Ndun termasuk sedikit lebih beruntung dibanding teman-temannya yang berangkat ke Medan di tahun 2013. Ibu satu orang anak ini termasuk dalam rombongan tenaga kerja NTT yang dikirim ke Medan tahun 2013, namun ia kemudian dipulangkan oleh majikannya setelah sebelumnya berusaha melompat dari lantai 4 rumah majikan yang berkebangsaan India di Medan. Berikut ini adalah pengakuan perempuan yang lahir di Pulau Rote pada 8 November 1978 kepada para pekerja LSM dari PIAR NTT dan Rumah Perempuan yang kami sajikan dalam bentuk orang pertama. Sejumlah namapun telah kami samarkan : Bagiamana ia bisa lolos Karena saya sudah tidak sanggup disiksa lagi, maka saya berniat untuk kabur; saya ke lantai empat apartemen dan berniat melompat, namun saya di cegah oleh seorang (kebangsaan India), yang berteriak “jangan, jangan, jangan,…!”. Banyak orang yang melihat kejadian itu, mereka pun mendobrak pintu apartemen, dan orang yang lain melapor ke polisi. Polisi pun datang, saya ditanya mengapa mau melompat. “saya bilang saya sudah tidak tahan berkerja disini karena saya di siksa terus”. Saat itu bos (Mohar) datang, dan tidak mengakuinya. Bahkan Mohar hanya menunjukkan anak buah yang lain berjumlah 6 orang saja. Sedangkan sebenarnya banyak pekerja lain yang disekap di lantai 5. Setelah mendengar keterangan saya dan Mohar, polisi menyuruh saya untuk tinggal dulu di tempat kerja dan berjanji akan datang lagi tanggal 13  Januari 2013. Setelah polisi pulang, Mohar memarahi dan mencaci maki saya dan mengancam saya. Keesokannya, saya dipanggil Mohar dan menunjukkan saya tiket, dan mengancam saya bahwa kalau polisi datang saya harus bilang bahwa tanggal 18 januari saya akan pulang dan sudah ada tiketnya. Setelah itu, Mohar bilang “pulang Kupang jangan lapor polisi, karena gaji kamu saya sudah bayar polisi Rp 25 Juta, jadi jangan lapor polisi kalau tidak kamu yang akan masuk penjara.”

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun