Di tahun 2008, Jayne kembali mengadakan survei terhadap 98 orang (35 laki-laki dan 63 perempuan), dan menemukan fakta bahwa gamer cenderung
lebih agresif saat bermimpi dibandingkan saat kehidupan normal. Dengan kata lain, dalam mimpi buruk sekalipun, gamer bisa mengubahnya menjadi
sesuatu yang “FUN”. “Apa yang terjadi dengan para gamer tersebut adalah sesuatu yang sulit dijelaskan telah terjadi. Mereka tidak kabur atau melarikan diri, mereka malah berbalik dan melawannya. Mereka lebih agresif dari sebelumnya,” tandas Jayne, yang merujuk hal ini sebagai kesempatan untuk
membantu para veteran perang yang terkena dampak
post-traumatic stress disorder (PSTD) setelah pulang dari medan perang. Para psikologis sepakat bahwa mimpi buruk merupakan salah satu penyebab dari PSTD, dimana riset mencatat persentase tinggi (71-96 persen) terjadinya mimpi buruk pada pasien pengidap PSTD, bayangkan dengan skala 3-5 persen di masyarakat umum yang sering mengalami mimpi buruk.
KEMBALI KE ARTIKEL