Sepeda jengki hitam tersandar di tepi trotoar, dengan tumpukan lembaran hitam karet bahan alas sepatu serta kotak kayu yang tak baru lagi. Di samping kiri sepeda tersebut tampak lelaki paruh baya, memakai caping bersila di atas trotoar dengan baju dan celana panjang coklat berlipat di sana-sini. Tatapan mata yang awalnya sayu saat didekati relawan kemudian beralih berbinar saat ditanya. "Permisi pak, maukah menerima paket sembako dari kami?"
KEMBALI KE ARTIKEL