"Naik saja, foto sebentar." Bisikan tersebut saya turuti dan jadilah selembar foto bersama ayah di salah satu bagian atas lorong candi Borobudur bisa tersimpan di album foto keluarga. Di kemudian hari saya baru mengetahui bahwa seharusnya pengunjung tidak sembarangan berdiri di atas stupa apalagi memakai alas kaki. Yah namanya juga masih kecil ya (ah alasan saja, haha). Well sepertinya sampai sekarang masih banyak pengunjung yang belum berpengetahuan seperti saya saat itu. Atau mungkin tahu namun tidak menggubris, toh sudah bayar tiket. Haha.
Sewaktu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menggulirkan wacana untuk melakukan perombakan pada sistem kunjung. Rencana filtering jumlah pengunjung di lokasi stupa utama dan persebaran pengunjung candi Borobudur, saya turut menyetujuinya. Beberapa pendapat mengenai rentannya fasad candi Borobudur yang bisa menurun tingginya karena jumlah pengunjung, keluhan umat Buddha yang menemui beberapa kesulitan beribadah sampai belum meratanya kunjungan ke desa-desa penyokong wisata candi Borobudur; memang sebaiknya ditindak lanjuti dan disepakati solusinya.
Virtual Tour