Semerbak mewangi pasti akan menyusup ke hidung saya dari sederet tanaman ungu yang menyembul antara hamparan hijau, jika saja sekarang saya berada di
Museum Minyak Atsiri. Dengan menatapnya saja, sudah lebih dari cukup menjadi alasan saya melengkungkan tanda bahagia melalui wajah. Beginilah anak lulusan IT namun terlanjur jatuh hati pada tanaman dan bangunan bersejarah. 1 Mei 2016, saya ingat benar bertandang ke
Museum Minyak Atsiri, rangkaian tersebut masih tiga ruas jari, namun sekarang menjadi tiga depa tingginya. Sekarang bangunan berarsitekur unik dan MONUMENTAL tersebut menjadi lebih berwarna serta ramah sekaligus tetap berkharisma seperti karakter Bung Karno.
KEMBALI KE ARTIKEL