Menurut Desy Nurul Yunita, seorang psikolog, pertemuan ini memberikan pelajaran berharga bagi generasi muda Indonesia tentang karakter dan sikap pemimpin. "Sikap profesional mereka patut diteladani oleh para pemimpin masa depan. Persaingan politik tidak boleh memutuskan tali silaturahmi dan rasa kebersamaan sebagai bangsa Indonesia," ungkap Desy Nurul Yunita.
Pertemuan makan siang ini juga menjadi gambaran nyata tentang kematangan demokrasi Indonesia. Meskipun para tokoh ini tengah bersaing memperebutkan posisi tertinggi dalam negara, mereka tetap menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila dan UUD 45. Ini adalah contoh nyata dari watak kepemimpinan sejati yang diperlukan untuk memajukan Indonesia.
Dalam suasana santai, para pemimpin dan calon presiden tersebut berdiskusi tentang berbagai isu nasional yang sangat relevan. Mereka menunjukkan rasa hormat satu sama lain, bahkan ketika pandangan mereka berbeda. Ini adalah contoh positif bagi seluruh generasi muda yang sedang membangun karir di bidang kepemimpinan.
Acara makan siang ini tidak hanya tentang politik, tetapi juga tentang mendidik generasi muda tentang pentingnya silaturahmi, kerja sama, dan sikap profesional dalam dunia politik. Semoga, ini dapat memberi teladan positif bagi perkembangan karakter kepemimpinan generasi milenial Indonesia ke depannya.
Pertemuan makan siang yang diadakan oleh Presiden Jokowi ini merupakan momen penting dalam sejarah politik Indonesia, yang mengingatkan kita semua akan pentingnya karakter kepemimpinan yang kuat dan etika yang tinggi dalam memajukan bangsa.