Perjalanan menuju kesuksesan tidak selalu mulus, dan Frendy pun mengalami tantangan dan cobaan dalam hidupnya. Fotografi telah menjadi hobinya sejak kecil, dan semangat untuk meraih mimpinya tidak pernah padam. Namun, kehidupannya mengalami perubahan ketika pandemi COVID-19 melanda dunia.
Dalam keadaan sulit tersebut, Frendy tidak menyerah. Ia memutuskan untuk menjual semua alat musik yang dimilikinya untuk mendapatkan kamera Canon EOS M3 yang menjadi impian sejak lama. Tanpa ragu, Frendy memulai perjalanan barunya sebagai fotografer dan videografer. Ia belajar dan terjun langsung ke dunia fotografi dan editing selama 1,5 tahun. Selama periode ini, Frendy mengalami banyak rintangan, tapi kerja keras dan tekadnya tidak pernah goyah.
Menghadapi tantangan panas dan hujan tak membuat Frendy patah semangat untuk mengembangkan bakatnya sebagai fotografer dan videografer. Hasil dari usahanya pun tak mengecewakan, dan dalam waktu 1,5 tahun, Frendy berhasil menghasilkan pendapatan sekitar 15 juta rupiah. Keberhasilannya ini menjadi bukti bahwa impian untuk menjadi fotografer dan videografer yang menginspirasi masyarakat bukanlah sekadar khayalan belaka.
Seiring waktu berjalan, Frendy memutuskan untuk terjun di dunia fotografi wedding sekaligus woner vendor dokumentasi wedding yaitu FLA STORY. Kehadirannya dalam industri ini tidak luput dari keberhasilan. Hingga saat ini, Frendy dapat membanggakan omzet per bulan mencapai 10 juta rupiah. Ia merasa bersyukur karena Allah SWT telah membukakan pintu rezeki di dunia fotografi untuknya.
Melihat pencapaian yang telah diraih, Frendy tidak berhenti di situ. Visi dan misinya kedepannya adalah menjadi sosok fotografer dan videografer yang dapat menginspirasi dan membantu para fotografer di seluruh dunia. Ia ingin berkontribusi dalam perkembangan dunia fotografi dan membantu para pemula atau newbi untuk belajar dan mengembangkan kemampuan fotografi mereka.