Di sudut kota yang sibuk, Jaenal duduk di bawah pohon besar, memandangi orang-orang yang berjalan cepat melewatinya. Ia mengulurkan tangan, berharap ada yang memberinya sedikit rezeki. Di balik tubuh ringkihnya, ia menyimpan harapan besar. Istrinya, Siti, jatuh sakit dan memerlukan biaya pengobatan yang tak sedikit. Namun, sebagai seorang pengemis, Jaenal tahu bahwa ia tak mampu menyediakan uang sebanyak itu.
KEMBALI KE ARTIKEL