apakah esok anakku bisa mengunyah segenggam nasi??
hanya segenggam tidak lebih dan aku tidak berharap lebih.
aku bediri sudah berjam-jam tidak ada satupun yang merayu.
aku letih tapi harus kuat, aku malu tapi harus ku paksakan.
bukan mau ku dan juga bukan angan-ku ,aku sepeti ini.
bukan salah tuhan, bukan juga salah orangtua-ku.
aku hanyalah wanita bodoh yang terlahir dari keluarga yang serba kekurangan.
tidak..tidak..aku tidak pernah menyalahkan siapapun.
aku menerima ini semua dengan ikhlas, walaupun aku menjadi sangat hina.
aku sudah tidak peduli apa kata orang,
aku masa bodo dengan tatapan jijik mereka,
yang aku pikirkan hanyalah anakku,
anak yang tak bersalah dan tidak selayaknya ikut di kucilkan.
biarkan mereka semua memandang dan mencemoohkanku tapi tuhan tahu apa yang sebenaranya kurasakan.
mereka semua hanya peduli dengan perut mereka masing-masing, apakkah mereka memeberikan kami walau hanya sesuap nasi???
tidaaakkkkk...tidak sama sekali.
jadi kalian tak pantas menghakimi-ku, kalian tak pantas mencemoohkanku dan kalian lebih tak pantas mengucilkan anakku.
-ditengah kegelapan-
''aku yang terus berjuang"