Karakteristik kepribadian anak merupakan buah hasil dari pola asuh dan penanganan yang baik dari peran kedua orang tua. Ketika anak hanya mendapatkan salah satunya, maka sudah jelas terjadi ketidakseimbangan. Konsep fatherless sendiri dapat diartikan sebagai tidak adanya sosok ayah dalam proses pengasuhan, terbengkalainya pelaksanaan tugas pengasuhan atau tidak terpenuhi. Kemudian dikenal dengan istilah "fatherless", "father absence", "father loss" atau "father hunger" (Yulinda, 2018). Mereka punya ayah, tapi tidak punya ayah. Smith (2011) dalam Yulinda mengemukakan bahwa seseorang dikatakan memiliki kondisi fatherless apabila ia tidak mempunyai ayah atau tidak ada hubungan dengan ayahnya, karena masalah perceraian atau perkawinan orang tua (Yulinda, 2018).
KEMBALI KE ARTIKEL