Mohon tunggu...
KOMENTAR
Catatan

Eka Pangulimara: 4 November 2012

25 November 2012   10:59 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:42 108 0
Pas satu Minggu lalu. Ketika tiba-tiba kau kabari aku akan datang ke Sekretariat. Di malam itu, kita bicara hal yang penting. Dan lain-lain..

Tak seperti biasanya, kita tak terlalu keras berpikir. Sambil mencabut sebatang rokok kesukaan mu, akupun jadi ikut selera rokok mu. Sampai sekarang. Tapi yang ku lihat, kau hanya selipkan di jemari saja. Yang akrab di mata ku. Berbatang-batang rokok, kepulan asap, dan bergelas-gelas kopi hittam kental manis. Benar, sama sekali tak dibakar. Sesekali sebatang rokok itu kau ciumi..

Ach.. Akhirnya kau putuskan untuk istirahat. Akupun mengerti, saat ini, kondisi mu sedang dalam proses penyembuhan. Penyakit pembunuh nomor satu di dunia, bersarang di tubuh mu.

Tak seperti biasanya, kau langsung merebahkan diri, dan sama sekali tak bicara lagi. Sementara selama ini, hidup mu yang ku kenal, hidup dari sekre ke sekre. Dari basis ke basis, dari rumah kontrakan buruh, dan terus berkeliling kota, mengunjungi setiap basis dan anggota sebanyak-banyak. Diskusi, berbagi cerita dan pengalaman, sembari berguyon demi mencairkan setiap nuansa pembicaraan. Sebuah teknik luar biasa, yang selalu kau sebut dengan istilah populer mu "ngorganisir".

Kau selalu respon setiap lawan bicara mu. Sampai topik bergilir ke banyak topik lainnya. Dan tak seperti biasanya. Tepat seminggu yang lalu, kau langsung tertidur tenang, tak seperti biasanya memang. Kalau kita sedang tertidur bersama di Sekre, mulut ini masih saja bersuara, ada saja yang diomongkan.

Dan tak seperti biasanya, setelah lama kita tak tidur bersama. Banyak ruangan yang bisa kau pakai untuk istirahat tidur, seperti yang lalu-lalu. Kau pilih tepat tertidur di sisi ku, satu ruangan dengan ku. Ruang komputer Sekretariat PP Konfederasi KASBI. Dan di malam itu, akupun sudah siap-siap ketika bangun pagi aku langsung bergegas ke tempat kerja ku. Maka itu, dari rumah aku langsung bawa baju salinan. Dan semua kawan ku tahu, mau jam berapa saja, kalau besok pagi aku harus berangkat kerja, pasti aku pulang ke rumah. Dan baru pertama kali, aku begitu menyiapkan diri membawa baju ganti segala.

Suara kedua kaki mu menepuki nyamuk, kontan ku suruh dia untuk pakai lotion anti nyamuk. Yang sengaja pula ku beli, di warung dekat Sekre. Dia ambil dan dipakai lotion yang ku geletakkan di atas meja komputer. Dan diapun sama sekali tak bicara, segera kembali ke posisi rebahannya.

Di malam itu, sama sekali tak terbesit oleh ku, kekhawatiran tentang keadaan penyakitnya. Aku begitu mengerti prilaku terakhirnya, menjaga kesehatan dengan jam tidur sebelum pukul nol-nol dini hari. Hawa kantuk pun akhirnya menyerang ku dengan hebat. Akhirnya, aku tertidur di kursi agak menghadap monitor. Sekitar pukul dua dini hari, aku terlelap.. Di Sekre hanya kita saja, seorang kawan yang telah pulang lebih dulu, dan seorang lagi yang sedang menempuh study, tertidur di ruangan yang berbeda, jauh dari kami berdua..

Dan baru ku tahu, pukul lima tiga puluh Senin, 5 November 2012, aku terbangun melihat monitor yang masih menyala. Dan aku menoleh kawan ku yang tertidur masih pulasnya.. Akupun menyelesaikan ritual mandi tiap pagi. Beres-beres dan melongok ke kawan ku yang sedang tertidur dengan pulasnya. Tak seperti biasanya, pasti dia terbangun, ada saja bunyi SMS masuk, dering telepon, pasti dia bangun, dan melihat aku, atau bertanya jarum jam ketika mata mulai terbuka. Tak seperti biasanya, yang ku lihat dia tetap tertidur dengan tenangnya. Aku berhati-hati agar tak ada bebunyian, hingga membuat dia jadi terbangun. Begitu pikir ku..

Sama sekali tak ku sangka-sangka, kalau malam itu, Minggu 4 November 2012, adalah malam terakhir dia, yang secara mendadak datang, bermalam di kantor Sekretariat PP Konfederasi KASBI. Dan malam itu, adalah malam terakhir aku bertemu, dan tidur bersama dengannya.. Sejarah benar-benar melukiskan persahabatan kita dengan indahnya.. Segala detil organisasi, revolusi, dan pribadi, melekat beraroma memikat di antara kita..

Selamat Jalan Sahabat Baik ku, Beno Widodo..

Jakarta, 11 November 2012

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun