Aku anak pertama dari pasangan Vico Rahman dan Elisa Fitriana Prihandari yang dilahirkan di Mojokerto karena saat di Jepara saudara ayahku tidak ada yang bantu persiapan kelahiranku.
Ayahku seorang mantan Komedian peniru Mr Bean Indonesia meskipun pas saya lahir ayahku sudah tidak jadi peniru Mr Bean.
Ayahku cerita, 2018 pas nikah dengan mamaku Elisa itu sudah off jadi peniru Mr Bean, lalu banting setir jadi wartawan dengan pengalaman yang ayahku dapat dari Jakarta saat ayahku aktif sebagai komedian.
Mamaku ibu rumah tangga seperti yang lainnya, meskipun mamaku judes tapi demi kebaikanku.
Bulan Juli 2024 ini ayahku menulis singkat tentang aku di portal media Kompasiana. Kalau aku di rumah kegiatanku cuma main-main dengan kakak-kakakku yaitu kak Faqih, kak Vano dan kak Fahri. Mereka bertiga itu anaknya pamanku yang bernama Dicky Anangga dan istrinya bernama Ida Widayah atau biasa aku memanggilnya 'wawak'. Dicky Anangga itu kakak kandungnya mamaku Elisa Fitriana Prihandari dan Ida itu kakak ipar mamaku. Aku sayang mereka dan mereka pun sayang sekali kepada aku.
Kata mamaku, tingkah polah aku itu kayak laki-laki, karena setiap hari aku bermain dengan kakak-kakakku laki-laki semua.
Kata ayahku, aku ini super aktif dan agresif dalam arti positif ya. Aku bahagia sekali karena aku memiliki keluarga yang baik dan perhatian dengan aku.
Kegiatanku dari pagi nonton TV dan belajar berbicara melalui HP. Sejak umurku 2,5 tahun aku sudah bisa bicara dan mengerti apa yang ditanyakan, apa yang disampaikan, apa yang dikatakan oleh mamaku dan ayahku. Aku memanggil kedua orang tuaku itu mama dan ayah. Sebenarnya sih lawan kata mama ya papa dan lawan kata ayah itu ibu. Tapi aku ambil yang nyaman saja yaitu mama dan ayah.
Aku suka sekali makan cokelat dan minum minuman es dingin. Tapi, setelah minum minuman es dingin aku pasti batuk. Tapi aku tetep gak mau tau karena aku suka sekali minum minuman es dingin.
Kalau siang, aku diajak ayah dan mamaku itu pergi beli makan siang, setelah itu mampir ke warung mie ayam pamanku 'wawak' di pinggir jalan daerah kelurahan Potroyudan, Jepara sampai sore.
Tapi ya tidak setiap hari sih, tergantung mamaku masak atau tidak. Kalau ayahku kerjanya cuma main handphone saja. Karena, ayahku wartawan aktif di media online lokal Jepara Global7.id. Lalu, pekerjaan ayahku ngapain aja sih? Ya ngedit berita dan chatting dengan klien yang order berita.
Kalau mamaku ya merawat aku dari mandi, makan, siapkan susu di botol plastik, cebokin, mandiin dan bobokan aku dan juga menjagaku full 24 jam.
Tentunya, pekerjaan mamaku yang terlihat tidak berat tapi sesungguhnya berat juga loh, soalnya 24 jam full. Pokoknya harapan kedua orang tua aku yang pasti ingin aku jadi anak yang pintar dan cerdas serta nurut sama orang tua. Terima kasih ya para pembaca Kompasiana. Semoga kita semua selalu sehat selalu dan lancar rejeki dan bahagia.***