Aksara digelung sepi
Ombak lebur tak berarti
Dan rindu masih menjadi hal paling tabu
Dengan keras kepala aku ramu pada setiap hela Namun terhempas, lalu kuhanguskan
Lantas ku berlalu,
Setapak demi setapak, tungkai ku lunglai mengejar abu ingatan
Atas nama hati yang sengaja dan senantiasa ku kungkung
Semua
Masih ada
Karena sampai aku kembali menjadi tanah
Menyayangimu tak kan pernah salah!