Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora

Mengenangmu, Duhai Soekarnoku

16 November 2013   14:09 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:06 69 0
Bukanlah sebuah kepadatan tersendiri dari sebuah fisiknya, yang menggugah para jiwa muda dan tua untuk meloporkan sebuah kemerdekaan dalam revolusi pada masanya. Ditembak mati, dibiarkan tersiksa. Bukankah sudah lama suara gemuruh peluru tidak terdengarb lagi di telinga para jiwa-jiwa yang hidup di Indonesia. Tidak seperti dulu, bahkan lain dari yang lalu. Pada masanya, semua jiwa rata dengan tangisan yang berdarah. Pada masanya, istri tercinta tanpa kenal lelah menyemangati, tersenyum manis meski hati meringis dengan tangis. Pada masanya, untuk pertama kalinya bendera merah putih dijahit dan dikibarkan dengan bangganya. Pada masanya dan hanya pada masanya kemerdekaan itu terjadi.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun