Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Malam Itu

13 Juni 2023   00:16 Diperbarui: 13 Juni 2023   15:42 114 2
Kurang empat ratus meter lagi aku akan tiba di pesantren itu. Dari pojok pertigaan ujung selatan rumahku lantunan Ratibul Haddad kudengar kurang tiga sampai empat tawassul-an saja, sementara di sana teman-temanku bersimpuh khusyuk menyahuti tawassul dengan fatihah- fatihah sejak ba'da maghrib tadi. Ku ayuh secepat mungkin laju sepedaku, dengan harapan menangi doa nya pak Kyai atau paling tidak, berhasil mengecup telapak tangan beliau sebelum beranjak dari sajadah menuju dalemnya. Dengan tergopoh-gopoh ku berlari sekencang mungkin menuju musala, tanpa sadar menyusur masuk melalui pintu sebelah timur kawasan santri putri berduduk duduk santai sebelum mengikuti pengajian sorogan. Tepat kuinjakkan kaki di lantai dengan sekonyong-konyong wanita berparas manis yang belum pernah kulihat menyela masuk di depanku. "Ah mungkin saja santri baru", gumamku. 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun