Aku ternoda noda gila yang busuk dihinggapi lalat tak berguna
Aku hancur di mata manusia yang menaruh cinta kasih kubalas kecewa
Aku hancur di hadapan tuhan yang memberiku jimat sakti tak kuhiraukan sama sekejap
Aku hancur menangis runtuh gelegar guncang hatiku bom meledak
Aku hancur otak ku yang kuberikan dalam belepotan air mani pornografi
Aku hancur di mata sahabat yang merangkul rangkulan masa cerah dunia pergerakan
Aku tak tahu harus seberapa hancur lagi diriku dalam diri menyendiri ratapi pedih kesendirian
Aku tak tahu harus seberapa putus harap melambai lambai bagaikan manusia sekarat
Aku hancur, hancur, hancur, hancur, hancur...
Aku hancur, hanyut, hancuk, hand-out, han duka ini sampai kapaaan...
Aku tak tahu harus manusia yang mana aku mengadu
Aku tak tahu harus guru mana yang melepas prahara
Aku tak tahu orang tua yang mengangkat atau mendorong dalam cahaya dan gelap
Aku tak tahu...
Aku tak saru...
Aku tak malu...
Aku gusar...
Aku meras...
Aku panas...
Aku...
Kapankah aku?