Setiap manusia sudah memiliki rezekinya masing-masing. Namun kita khususnya kepala keluarga diharuskan untuk berusaha/berikhtiar mencari rezeki dengan bertebaran di muka bumi, apapun profesinya. Rezeki tidak akan mungkin turun dengan sendirinya tanpa adanya usaha dari kita. Sudah menjadi pemahaman umum di masyarakat, bahwa berdagang atau berwirausaha itu 9 dari 10 pintu Rezeki yang Alloh SWT berikan kepada manusia. Semangat dan tekad yang kuat dalam berdagang merupakan salah satu faktor penting dalam menggapai Rizki atau nafkah. Jika kita berjalan ke pasar di saat shubuh atau sebelum matahari terbit, kita dapat melihat betapa perjuangan masyarakat kita untuk mencari nafkah begitu gigih luar biasa. Tidak hanya laki-laki, wanita pun banyak yang mencari nafkah bahkan tidak kalah dengan pria mengangkut dan menjajakan dagangannya. Tua-muda semuanya ada di pasar.
Tapi apakah berdagang itu hanya untuk sekedar untung dan rugi?
betapa banyak demi keuntungan semata para pedagang mengakali timbangannya untuk meraup keuntungan lebih. Bahkan tak jarang jurus-jurus jitu penipuan terhadap pelanggan pun dilakukan. dari mulai mengakali kualitas barang, kuantitas barang serta jurus-jurus mulut besar lainnya agar sang pembeli jadi membeli dagangannya.
Terkadang kita lupa bahwa Dagang itu bukan sekedar untung-rugi tapi juga antara syurga dan neraka. Pedagang yang jujur dan amanah akan menjadi ladang amal kebaikan di akhirat kelak. Begitupun sebaliknya, jika pedagang tersebut tidak jujur, penipu dan menggunakan cara-cara kotor dalam berdagang ataupun berwirausaha. Maka ingatlah api neraka amatlah panas.