Perubahan merupakan bagian hidup yang tidak bisa kita hindari. Perubahan dapat datang lalu pergi dengan sendirinya seperti ombak di pantai. Â Perubahan dapat membawa kita ke arah yang tidak terduga dan tak tau kemana. Â Perubahan dapat membuat kita ragu untuk melangkah.
Tetapi perubahan juga dapat membawa kita untuk lebih bertumbuh dan berkembang. Kita dapat memilih untuk bertahan atau keluar dari zona nyaman. Namun tidak bisa kita pungkiri perubahan akan selalu datang dan kita hadapi. Seperti misalnya perubahan sosial yang terjadi di masyarakat.
Perubahan sosial sendiri merupakan perubahan signifikan dalam struktur, norma, dan budaya masyarakat yang terjadi seiring waktu. Mari kita ketahui lebih dalam mengenai perubahan sosial yang terjadi!
Perubahan sosial merujuk pada perubahan lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat yang berpengaruh pada sistem sosialnya. Perubahan-perubahan tersebut mencakup nilai-nilai, sikap, dan pola perilaku menurut Selo Soemardjan. Contohnya yaitu Hak Asasi Manusia, di mana HAM ini berguna untuk menyadarkan masyarakat.
Terlebih hadirnya HAM akan mempengaruhi kebijakan dan praktik sosial yang ada dalam pemerintahan. Perubahan sosial yang terjadi membuktikan bahwa perubahan-perubahan yang terjadi akan mempengaruhi kehidupan sehari-hari dan membantu manusia dalam berkembang.
Hadirnya perubahan akan membentuk pola pikir baru yang memaksakan kita untuk beradaptasi sehingga akan sangat berguna dalam pembentukan masa depan yang lebih baik lagi. Menurut saya, perubahan yang terjadi dalam masyarakat tidak dapat kita hindari. Perubahan yang terjadi dapat menuju ke arah positif maupun sebaliknya.
Perubahan sosial hadir untuk membentuk masyarakat yang lebih bisa beradaptasi dengan perubahan yang terjadi di masyarakat. Terlebih akibat pengaruh dari pihak tertentu baik luar maupun dalam yang dapat memaksakan terjadinya perubahan. Perubahan akan membentuk masyarakat yang lebih maju dan dapat bersaing dengan dunia luar.
Kita dapat melihat bahwa hadirnya perubahan dapat membentuk masyarakat yang lebih baik. Seperti menurut tokoh Selo Soemardjan yang berpendapat bahwa perubahan sosial merujuk pada perubahan lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat yang berpengaruh pada sistem sosialnya.
Sehingga dengan hadirnya perubahan sosial dapat memberikan banyak dampak bagi  masyarakat yang akan sangat bermanfaat. Seperti misalnya hadirnya perubahan sosial di kembaga kemasyarakatan akan menghadirkan pola pikir baru yang mengarah ke arah positif. Â
Perubahan dapat terjadi secara cepat atau lambat dan dapat mempengaruhi kehidupan sehari-hari dalam berbagai aspek. Seperti misalnya perubahan teknologi yang semakin canggih dan mencakup kehidupan sehari-hari masyarakat. Hadirnya perubahan teknologi tersebut dapat mempermudah masyarakat dalam menjalani aktivitas sehari-hari.
Seperti misalnya inovasi tekonologi yang semakin canggih akan mempermudah manusia dalam berkomunikasi, bekerja, dan sebagainya. Kemudian terdapat juga perubahan ekonomi seperti timbulnya industrialisasi, yaitu masyarakat yang pada awalnya bermata pencaharian sebagai petani ke masyarakat yang bekerja di bidang industri.
Hal tersebut pastinya akan menimbulkan banyak perbedaan seperti pekerjaan yang dilakukan, pola konsumsi, dan lainnya. Selanjutnya terdapat juga perubahan budaya yang mengubah norma, nilai ataupun tradisi budaya  yang mengubah gaya hidup serta bahasa yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Seperti misalnya penggunaan baju yang semakin bervariasi, bagi pihak tertentu perubahan tersebut merupakan suatu hal yang negatif, namun tidak sedikit juga masyarakat yang menganggap bahwa semakin banyak variasi pakaian di masyarakat merupakan suatu hal yang baik.
Sejak memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945. Bangsa Indonesia telah mengalami berbagai perubahan baik positif maupun negatif. Perubahan tersebut mencakup perubahan politik, ekonomi, pendidikan, dan lainnya.
Dalam bidang politik terjadi peralihan sistem pemerintahan. Seperti perubahan sistem yang pada awalnya merupakan republik, kemudian beralih ke sistem demokrasi parlementer. Lalu kemudian kembali lagi ke sistem presidensial dan terus berlanjut hingga sekarang.
Dari segi ekonomi, terdapat juga perubahan ekonomi yang semakin membaik. Seperti terjadinya pemulihan perekonomian pada Pasca Kemerdekaan. Pada awalnya Indonesia mengalami kesusahan dalam membangun kembali perekonomian yang sudah rusak akibat penjajahan dan perang. Kemudian pemerintah membangun pembangunan ekonomi dengan program "Rencana Pembangunan Lima Tahun" (REPELITA) untuk meningkatkan sektor pertanian, industri, dan infrastruktur.
Namun di satu sisi terdapat juga perubahan yang berdampak negatif akibat kemerdekaan Indonesia. Seperti misalnya pemberontakan APRA, DI/TII, dan Andi Azis. Pemberontakan itu pertama kali muncul akibat rasa tidak setuju akibat keputusan yang diambil sehingga timbulnya pemberontakan.
Seperti misalnya pemberontakan APRA atau Angkatan Peran Ratu Adil yang dilatarbelakangi karena ketidaksepakatan atas pembentukan Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat. APRA tidak menyutujui pembubaran negara bagian bentukan belanda di Republik Indonesia Serikat yang Kembali menjadi Republik Indonesia. APRA dibentuk di tahun 1949 dengan anggota utama yang tersusun dari tentara-tentara Belanda.
Kemudian selanjutnya DI/TII yang dilatarbelakangi akibat rasa tidak puas akan pemerintahan pusat. Mereka beringinan untuk mengganti Pancasila dengan Syariat Islam sebagai dasar negara.
Kemudian yang terakhir ada pemberontakan Andi azis. Pemberontakan ini dilatarbelangi karena gerombolan Andi azis tidak menyutujui masuknya para pasukan APRIS dan TNI. Mereka menolak kehadiran para pasukan. Pemberontakan ini juga bertujuan untuk mempertahankan keutuhan dari Negara Indonesia Timur.
Terdapat juga pengaruh dari perubahan yang terjadi setelah kemerdekaan Indonesia tersebut. Terutama dampak dalam hal negatif yaitu pemberontakan yang mengancam keutuhan bangsa.
Pemberontakan APRA, DI/TII, dan Andi Azis muncul sebagai reaksi terhadap keputusan-keputusan pemerintah pusat yang dianggap tidak adil atau tidak sesuai dengan kepentingan kelompok tertentu. Akibat dari pemberontakan-pemberontakan tersebut adalah disintegrasi bangsa, di mana persatuan dan kesatuan Indonesia terancam oleh konflik internal.
Indonesia menjadi terpisah-pisah dan terpecah belah. Ketidakstabilan politik juga terjadi, hal tersebut ditimbulkan oleh pemberontakan-pemberontakan yang menghambat proses pembangunan dan negara yang baru saja merdeka. Selain itu, campur tangan asing dalam beberapa pemberontakan membuat bangsa Indonesia semakin terkecoh dan berantakan.
 Tidak hanya itu saja kerugian ekonomi dan sosial juga terjadi, seperti sumber daya yang seharusnya dapat digunakan untuk pembangunan namun dialihkan untuk menangani pemberontakan. Hal tersebut membuat masyarakat Indonesia juga merasa tidak aman dan nyaman.
Perubahan sosial adalah suatu hal yang tidak dapat dihindari. Namun dengan hadirnya perubahan sosial dapat membentuk manusia yang lebih kuat dan bersatu untuk menghindari adanya perpecahan. Namun sering kali perubahan sosial tidak dapat dtanggapi dengan baik, sehingga menyebabkannya menjadi dampak negatif.
Seperti misalnya konlik-konflik yang timbul akibat perubahan sosial yang menyebabkan disintegrasi negara. Hal tersebut menyebabkan negara menjadi pecah. Yang awal mulanya merupakan satu kelompok sosial yang bersatu untuk merdeka namun terpecah menjadi banyak kelompok yang bermusuhan.
Namun akibat konflik tersebut bangsa Indonesia dapat lebih memperkuat lagi persatuan mereka. Bangsa Indonesia juga dapat menjadi bangsa yang lebih tegas dan mandiri tanpa campur tangan dari bangsa lain.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa perubahan adalah bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan. Perubahan akan membawa dampak yang signifikan pada berbagai aspek di kehidupan masyarakat baik positif maupun negatif. Sejak kemerdekaan Indonesia, perubahan sosial telah membentuk bangsa yang lebih kuat dan mandiri. Meskipun pada saat itu Indonesia masih harus menghadapi berbagai tantangan seperti pemberontakan dan disintegrasi.