Pucuk dedaunan berkilauan oleh embun. Di sudut tiang, seorang kawan yang cantik terus menggodaku. Aku marah, “Siapa yang ingin dininabobokan pesakitan? Apalagi ini masalah sakit hati. Tapi, sejak kapan aku merindukkannya. Sejak kapan aku mencemburuinya. Dia, aku baru mengenalnya. Setahun lalu. Tentu di cakrabirawa. Diam-diam merah jambu itu merasuk. Aku tergelepar. Jatuh pada pesonanya. Senyumnya. Matanya. Tutur katanya. Ah, alangkah menggoda.”