Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Sandiwara Cinta Andini

13 Januari 2015   03:34 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:16 65 0

Pucuk dedaunan berkilauan oleh embun. Di sudut tiang, seorang kawan yang cantik terus menggodaku. Aku marah, “Siapa yang ingin dininabobokan pesakitan? Apalagi ini masalah sakit hati. Tapi, sejak kapan aku merindukkannya. Sejak kapan aku mencemburuinya. Dia, aku baru mengenalnya. Setahun lalu. Tentu di cakrabirawa. Diam-diam merah jambu itu merasuk. Aku tergelepar. Jatuh pada pesonanya. Senyumnya. Matanya. Tutur katanya. Ah, alangkah menggoda.”

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun