Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Cube, Kubus Penuh Sensasi

8 November 2011   12:54 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:55 374 0

Pria itu terlihat asik dengan dirinya sendiri. Seakan memiliki dunia sendiri, tangannya tak henti memutar kubus berukuran 3 x 3 x 3. Ya, sebuah kubus berwarna-warni acak yang kerap mengundang perhatian orang sekitarnya. Hanya butuh kurang dari 10 detik dan taraa! Kubus yang awalnya berwarna acak sekarang memiliki warna yang sama pada tiap sisinya. Isn’t it magic?

“Saya Arief Aditya Putra,” kenal sang pria kepada Saya. Selanjutnya Arief memperkenalkan kubus yang sedari tadi terus ia mainkan. “Ini namanya rubik, sebenarnya rubik adalah nama merk. Lumrahnya kami menyebut ini sebagai cube,” ujarnya.Arief menyebut kata “kami” di sini merujuk kepada para cuber (pemain cube) yang tergabung dalam Kubus Bali. Sebuah komunitas cuber yang dibentuk oleh dirinya dan beberapa orang berminat sama. Kubus Bali juga merupakan pionir komunitas cube di Bali.

Sejarah Cubes

Arief lantas berbagi sedikit wawasannya akan sejarah kubus ajaib ini. “Permainan ini lahir dari seorang berkebangsaan Hungaria bernama Erno Rubik,” kata Arief. Tahun 1974 menjadi awal lahirnya cube ini. Erno Rubik adalah seorang dosen di Departemen Desain Interior di Akademi Seni Terapan dan Kerajinan di Budapest, Hungaria.Erno Rubik memiliki minat dalam geometri, dalam studi tentang bentuk-bentuk 3 dimensi, dalam konstruksi dan dalam mengeksplorasi kemungkinan-kemungkinan yang tersembunyi kombinasi bentuk dan bahan, bukan hanya secara teori, tapi juga dalam praktiknya.

Erno Rubik sadar bahwa unsur-unsur paling sederhana dari suatu benda sekalipun, jika digunakan dan dimanipulasi secara kreatif akan menghasilkan bentuk yang bermanfaat. Maka dimulailah pengembangan ide-idenya dengan menggunakan berbagai benda seperti kertas, kardus, kayu, dan plastik. Ketika berhasil menciptakan sebuah cube pun, tak berarti dirinya langsung dapat menyelesaikan permainan itu. Butuh waktu 1 bulan bagi Erno Rubik untuk memecahkan misteri di balik permainan ciptaannya sendiri. Bahkan dia sempat berpendapat bahwa cube merupakan mainan yang tidak mungkin diselesaikan.

Sekitar tahun 1980 menjadi penanda boomingnya cube. Penyebaran permainan ini sangatlah cepat, berawal dari munculnya kelompok antusias penggemar cube di Hungaria dan meluas ke Amerika dan Asia. Hanya butuh waktu 2 tahun untuk menyebarkan cube tanpa promosi maupun publikasi.

“Pada zaman dulu memang sangat sulit untuk memecahkan cube. Tidak adanya internet menjadi kendala untuk menyebarkan solusi permainan ini. Dampaknya orang-orang dulu membuat solusinya sendiri,” kata Arief. Tahun 1982 menjadi puncak kejayaan cube ketika diadakan kompetisi dunia pertama. “Tapi kemudian terjadi surut di kejayaan cube. Dan baru kembali populer pada tahun 2003 ketika diadakan kompetisi dunia kedua,” ujar Arief. Dan sejak tahun 2003 hingga sekarang, rutin diadakan kompetisi mencari pemain cube tercepat di Hungaria.

Perkembangan cube di Indonesia

Di Indonesia sendiri, cube mulai naik lagi pamornya ketika tahun 2009, mentalis Indonesia Deddy Corbuzier menantang cuber di suatu acara teevisi. Dari sana lah muncul lagi tren terhadap si kubus ajaib. Kemudian secara cepat berkembang lagi dengan munculnya forum-forum pecinta cube di berbagai daerah, dan salah satunya Kubus Bali.

Komunitas cube yang digagas Arief dan kawan-kawan pun perlahan sudah mulai menunjukkan eksistensinya. November 2010, Kubus Bali mengadakan kompetisi ofisial yang dilegalkan oleh World Cube Association (WCA). Dan rencana kedepannya, Kubus Bali ingin mengajukan diri menjadi tuan rumah kompetisi cube se-Asia.

Berbicara soal kompetisi, Indonesia sendiri memegang rekor dunia untuk kategori blindfolded (menyelesaikan cube dengan mata tertutup). Rekor ini disabet olah Muhammad Iril Khairul Anam dengan menyelesaikan 16 cube. Waktu yang diperlukan Iril? hanya 57 menit untuk menyelesaikan 16 cube dengan mata tertutup. Selain itu, Wicaksono Adi, juga pernah menyabet rekor di tahun 2009 dengan menyelesaikan 11 cube secara blindfolded.

Daya Tarik Cube

Kemudian apakah yang menarik dari si kubus ajaib ini? Jawaban Arief pun sederhana. “Sebenarnya cube ini mudah tapi kebanyakan orang yang melihat dan memainkannya sudah lebih dulu berpikir ini hal yang sulit,” ujarnya.

Bobby Hartanto, pelajar yang juga tergabung sebagai anggota Kubus Bali juga turut mendukung pernyataan Arief. “Mungkin salah satu daya tarik bermain cube ini adalah bagaimana caranya membuat seluruh kubus berwarna sama,” ungkapnya. Dan kemudian mencari waktu secepat mungkin di dalam menyelesaikan cube tersebut.

Pelajar kelas 2 SMA ini mengaku dirinya baru menyentuh cube di awal Januari 2010. “Iya pertama saya sering melihat teman-teman sekolah yang bermain. Saya ikut tertarik untuk mencoba. Lama-lama jadi ketagihan,” kata Bobby.

“Ada sensasi yang menyenangkan ketika bermain cube. Apalagi jika berhasil menyelesaikannya. Ada rasa kepuasan di dalam diri,” tambahnya. Diakui Bobby, setelah dirinya rajin bermain cube, respon otaknya semakin cepat. Prestasi pun berhasil diraih Bobby dengan pernah memegang rekor cuber untuk kategori pyraminx (cube berbentuk limas segitiga). “Sebulan sebelum Indonesia Championship, saya masih belum bias menyelesaikan pyraminx. Seminggu setelah berlatih, saya berhasil menyelesaikannya dibawah 20 detik,” cerita Bobby. Mau tahu berapa lama waktu tersingkat yang diraih Bobby untuk pyraminx? 7,8 detik! Sayangnya, rekor se-Indonesia ini berhasil dipecahkan oleh Bobby Adrian, seorang cuber lainnya dengan waktu 6,8 detik.

Cube dan Wanita

”Menurut saya, cube itu maskulin karena memacu adrenalin,” kata Arief. Mungkinkah karena hal itu tidak banyak wanita yang menyukai permainan ini? Sementara Bobby berpendapat bahwa cube ini dapat dimainkan siapa saja. Tidak tergantung umur, jenis kelamin, maupun pekerjaan. “cube ini melatih logika dan ingatan sehingga cocok dimainkan siapa saja,” katanya.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun