Hingga kini, Klenteng Ban Hin Kiong sudah menjadi destinasi favorit bagi para traveler jika berkunjung ke Manado. Apalagi saat perayaan tahun baru China (Imlek) seperti saat ini.Klenteng Ban Hin Kiong terletak di area pecinan kawasan kota lama,Kota Manado.Klenteng ini sekaligus merupakan peninggalan bersejarah bagi kota Manado. Sehingga bangunan ibadah ini dapat dikategorikan sebagai “Urban Heritage”.
Kelenteng Ban Hing Kiong didirikan sekitar 1670-an atau 300 tahun yang lampau dengan mengikuti pola yang diawali dari niat dan hakekat para pendirinya.
Menurut salah satu website www.kelenteng.com, bahwa: Ban Hin Kiong terdiri dari atas 3 kata. Ban berarti banyak, Hin berarti kelimpahan kebaikan, dan kiong berarti istana. Menurut para pendirinya ‘keyakinan, orang akan mendapatkan begitu banyak kebaikan dan keselamatan untuk mencapai keteraturan kehidupan’. Klenteng Ban Hin Kiong mempunyai arti "Istana Penuh Berkah", dimana hal tersebut tertampil secara fisik pada papan nama yang mencerminkan fungsi dan peran serta sifatnya yang umum dan luas (universal), yaitu:
Ban artinya banyak. Bangunan tempat ibadah yang dibangun oleh umat untuk melaksanakan berbagai Upacara Suci, Upacara Sembahyang, Menunaikan Ibadah Agama Bagi Kepentingan Umat Manusia.
Hing artinya "Berkah Yang Berlimpah". Bangunan ini dibangun dengan memiliki nilai-nilai relijius untuk memuliakan nama Tuhan dalam menangkal terhadap kuasa gelap dan segala gangguan yang merugikan Umat Manusia serta alam lingkungannya, agar senantiasa tercipta jagad yang tertib teratur dan damai mendatangkan berkah yang berlimpah bagi Umat Manusia.
Kiong artinya "Istana". Bangunan ini dibangun sebagai Tempat Ibadah yang dibangun sebagai Istana Tuhan untuk menghadirkan-Nya dan merupakan perwujudan Istana Langit di muka bumi berdasarkan tata krama yang sama dengan pola arsitektur yang diambil dari Alam Semesta dalam mewakili Jagad Raya dan waktu yang disucikan, merupakan perwujudan Ke-Tuhanan Yang Maha Esa.
Klenteng Ban Hin Kiong selain didominasi dengan warna merah, juga didominasi oleh patung-patung, lukisan-lukisan wajah para dewa. Dikiri kanan bangunan ini terdapat lukisan harimau/macan dan naga.
Saat perayaan pergantian tahun kalender China, Klenteng Ban Hin Kiong berhias. Klenteng yang berada di Kota Manado, tepatnya di kawasan pecinan kota lama terlihat begitu meriah yang didominasi dengan warna merah. Lampion-lampion digantung di halaman klenteng ini, menambah semaraknya malam di kawasan pecinan kota Manado.
Semaraknya Klenteng Ban Hin Kiong menjelang hari raya Imlek di tengah kegelapan malam kawasan pecinan Kota Manado
Corak khas lain dari kuil ini diwujudkan melalui ornamen-ornamen sebagai simbol-simbol material yang tampak pada arsitektur kelenteng Ban Hin Kiong. Bila diperhatikan, simbol-simbol material itu seolah-olah ingin mengirimkan pesan-pesan yang dikandungnya kepada kita. Bahkan, perlambangan tersebut merupakan pernyataan yang sekaligus representasi dari pesan-pesan suci bahwa kuil ini merupakan sebuah tempat ibadah yang dibangun sebagai “Istana Tuhan” untuk menghadirkan-Nya dan merupakan perwujudan “Istana Langitan” di muka bumi.