Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Sosbud

Maraknya Korupsi di Kalangan Pejabat

28 November 2023   14:28 Diperbarui: 28 November 2023   14:28 176 2
     Revisi UU KPK yang sekarang bukanlah upaya pertama untuk melemahkan agenda pemberantasan korupsi, korupsi sering kali dilakukan para kaum elite yang kepentingannya terganggu KPK.
Koruptor tidak akan pernah kehabisan cara untuk terus melakukan aksinya.
Ekosistem politik Indonesia sangat mudah menyerongkan pejabat ke perilaku korup, hal ini mengakibatkan banyaknya koruptor di era pemerintahan.
 
     Hukum diindonesia tentang korupsi masih dianggap sangat lemah, hukum seringkali menjadi sangat pemaaf di hadapan para koruptor padahal tanpa dikorting pun hukuman koruptor sudah sangat ramah dan tidak meimbulkan efek jera. Koruptor sering kali suap-menyuap. Betapa ngerinya bila batasan hal tersebut hilang, lalu setiap penyuap disebut sebagai DERMAWAN?
Kasus korupsi kini sama seperti jaring laba-laba menyelinap diseluruh sudut-sudut rumah.
 
     Para pejabat seringkali merendahkan dirinya dengan cara menghambat harta benda kaum rakyat kecil demi untuk menuruti nafsu rakusnya.
Mereka memakai uangnya untuk berbelanja barang-barang mewah persis ketika kebanyakan dari kita sedang mati-matian bertahan memenuhi keutuhan-kebutuhan pokok.
Inilah kenyataannya sudah sebegitu bangkrutnya moral mereka.
Mungkin dari kita sering bertanya-tanya “mengapa sih para pejabat yang sudah kaya tetap melakukan korupsi?”
yang pertama yaitu karena dia merasa mempunyai kekuatan dan merasa tidak akan pernah ketahuan, selain itu juga adanya sifat serakah dan tidak akan pernah cukup.
Bahkan wakil ketua KPK mengatakan “Korupsi di Indonesia itu Lumrah! Dan Koruptor Yang Tertangkap Itu Lagi Apes”
 
     Asumsi bahwa setiap orang memiliki insentif untuk melakukan korupsi maka semakin kaya calon pejabat maka makin bahaya juga resiko korupsi yang mereka bisa timbulkan.  Saya pernah berpikir bahwa kekayaan calon pejabat itu penting untuk diperhatikan karena makin kaya dia maka semakin sedikit juga insentif dia untuk melakukan korupsi karena udah punya banyak uang nih ngapain korupsi lagi begitu kira-kira yang saya pikirkan waktu itu,  sayangnya manusia itu adalah makhluk yang cenderung serakah termasuk saya termasuk juga mungkin kamu kamu yang nilai ujiannya sudah tinggi tapi mau lebih tinggi lagi sudah menang lomba nasional tapi sekarang mau menang lomba internasional sudah bisa beli a tapi sekarang mau beli b dan segala macam hal yang seharusnya membuat kamu sudah bisa bersyukur tapi ternyata dirasa belum cukup dengan logika yang sama kita sepertinya bisa sedikit mengerti.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun