Ketika kaki memasuki halaman parkir Gereja Ganjuran , saya dan teman-teman ziarek disambut oleh dua orang bapak yang memang sebagai penerima tamu. Mereka memakai pakaian jawa lengkap dengan blankon ( penutup kepala ) , baju beskap atau pakaian yang dikenakan kartun doyok dan kain panjang. Dari pintu luar halaman gereja pun sudah terlihat bentuk bangunan gereja yang menyerupai rumah joglo , rumah adat Jawa Tengah. Saya berdiri di tengah halaman tengah kompleks gereja. Berdecakkagum melihat bangunan unik yang ada dihadapan saya. Namun karena kami hendak berdoa bersama-sama dahulumaka saya dan teman-teman mencari tempat berkumpul di sebuah tempat dekat candi hati kudus Yesus. Ooh yaa Candi Hati Kudus Yesus inilah yang membuat menarik dari Ganjuran.
Setelah selesai berdoa bersama, diberi kesempatan untuk waktu pribadi dan saya pergi ke dalam gerejanya. Tidak ada pintu, semua terbuka dari segala sisi. Tiang-tiang penyangganya dominan berwarna hijau. Di bagian tengah gereja terdapat empat pilar besar berdiri menahan langit-langitgereja yang terbagi empat bagian. Ukiran yang terdapat di setiap tiang penyangga sangat menarik karena berwarna hijau, kuning emas serta dipadupadankan dengan kursi kayu yang memanjang lengkap dengan tempat berlututnya. Menambah sejuk ketika berada ditengah-tengah atau duduk didalam gereja.
KEMBALI KE ARTIKEL