Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora Artikel Utama

Ini Dia Sang Pewaris Kejeniusan Habibie

28 Januari 2014   14:41 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:23 743 0

Keinginan untuk menjadi pilot sudah tertanam kuat sejak usia dini. Namun ketika impiannya hampir menjadi kenyataan, kondisi matanya yang minus 3,25 memaksa ia harus mengubah orientasi. Itu tergambar dari pernyataan singkatnya :

''Kalau nggak bisa menerbangkan pesawat, saya harus bisa membuat pesawat. Setidaknya, memahami teknologi pesawat terbang.''

Dialah Septinus George Saa. Pemua Papua kelahiran Manokwari, 22 September 1986 yang sejak kecil biasa dipanggil Oge.  Ia sudah menyelesaikan pendidikannya di Florida Institute of Technology jurusan Aerospace Engineering. Sebuah Kampus di pesisir timur Amerika di Brevard County. Kampus itu berdekatan dengan Kennedy Space Center dan tempat peluncuran pesawat NASA (National Aeronautics and Space Administration). Ia sedang bekerja di sebuah perusahaan internasional bidang Migas. Selanjutnya, ia akan mengabdikan ilmu yang dipelajarinya di bidang industri pesawat terbang.

Beruntung bagi Oge karena bisa diterima di SMU Negeri 3 Bumi Perkemahan (Buper) Jayapura. Ini adalah sekolah unggulan milik Pemda yang menjamin semua kebutuhan siswa, mulai dari seragam, uang saku, hingga asrama. Karakter Oge yang haus pengetahuan itu seakan menemukan oase di sini. Ia mulai mengenal internet. Dari jagad maya ini ia mendapat macam-macam teori, temuan, dan hasil penelitian para pakar fisika dunia.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun