Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Kaleidoskop Kekerasan Papua Tahun 2013 (Bagian-1)

29 Desember 2013   23:03 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:22 926 1

Papua identik dengan kekerasan. Begitulah kata Achmad Koesaini, Pemred Antara saat menjadi moderator sebuah diskusi publik dengan topik “Pemekaran Wilayah Papua, masalah dan Solusinya” di Jakarta 26 Pebruari 2013 lalu. Apa yang dikatakan Achmad Koesaini itu sulit dibantah, karena dalam beberapa tahun terakhir, berita tentang Papua didominasi berita-berita penembakan.

Walaupun awal tahun ini, tepatnya 26 Januari 2013 di Timika The World Peace Committeetelah mulai membangun prasasti Gong Perdamaian setinggi 21 meter dilengkapi tulisan para kepala suku dan cap telapak tanganuntuk mengajak 267 suku besar agar bersama-sama menciptakan kedamaian di Papua, namun aksi kekerasan dan penembakan di Bumi Cenderawasih ini, belum kunjung reda.

Sepanjang tahun ini, setidaknya ada tiga insiden penembakan yang sempat menghebohkan dunia. Pertama, aksi penembakan oleh kelompok tentara OPM di distrik Sinak dan Tingginambut yang menewaskan 8 anggota TNI dan dua warga sipil tanggal 21 Pebruari 2013. Peristiwa kedua adalah penembakan terhadap mobil ambulance oleh kelompok yang sama di wilayah Punak Senyum. Seorang relawan PMI tewas dan insiden tanggal 31 Juli itu. Dan menjelang tutup tahun, terjadi serangkaian aksi penembakan di areal PT Freeport Indonesia, di Timika.

Selengkapnya aksi-aksi penembakan selama Tahun 2013 yang saya rangkum dari berbagai pemberitaan media massa nasional maupun media lokal, saya turunkan dalam dua tulisan.

1.Pembukaan tahun 2013, berita dari Papua langsung diawali dengan berita korban kekerasan, yaitu seorang ibu rumah tangga bernama Melage Tabuni (34 tahun) yang mengalami luka parah terkena tembakan di rumahnya di Jl. Sam Ratulangi, Porasko, Kota Jayapura. Pelaku aksi kekerasan persis di hari Tahun Baru itu hingga kini masih ber”status” OTK.

2.Seminggu kemudian, persisnya tanggal 7 Januari 2013 di Kampung Pugo, Distrik Paniai Timur, Kab, Paniai, terjadi kontak tembak antara Satuan Brimob dengan Kelompok TPN/OPM. Tidak ada korban jiwa dalam insiden itu.

3.Keesokan harinya (8 Januari 2013) masih di Distrik Paniai seorang OTK membacok tukang ojek bernama Hery (30 tahun). Namun untungnya, penghuni Kampung Papato, Distrik Paniai Timur itu hanya mengalami luka bacok, nyawanya masih bisa diselamatkan.

4.Kamis 10 Januari sekitar pukul 17.40 WIT terjadi aksi penembakan terhadap anggota TNI dan warga sipil di Pasar Kota Lama Mulia, Kampung Wuyukwi, Distrik Mulia Kabupaten Puncak Jaya. Peristiwa itu hanya 3 hari setelah peresmian Kodim 1714 Puncak Jaya. Seorang tukang ojek, Abbas Hadis tewas terkena tembakan, dan Praka Hasan anggota Batalyon 753 AVT Nabire yang bertugas di Puncak Jaya mengalami luka tembak di bagian punggung.Kedua korban sempat dievakuasi menuju Rumah sakit Mulia, namun warga sipil itu akhirnya meninggal.

5.Tanggal 17 Januari 2013 di Madi, Kab. Paniai, truck Dalmas milik Polres Paniaidibakar oleh kelompok John Yogi (kelompok TPN/OPM Wilayah Paniai).

6.Pada 19 Januari 2013 di Kwamki Lama, Mimika, (500 M dari check point Bandara) ditemukan jenazah Hanop Rumansara (Laki-laki, 40 tahun, dari Suku Biak, Warga Jalan Sam Ratulangi Timika). Penyebab kematian korbanbelum terungkap hingga kini.

7.Tanggal 31 Januari 2013 di Kampung Udaugida, Distrik Tigi Timur, Kab. Deiyai, terjadi penembakan oleh kelompok TPN/OPM terhadap seorang tukang ojekBahar asal Makassar. Korban mengalami luka tembak, dan masih bisa tertolong.

8.Pada tanggal 1 Pebruari 2013 di Kampung Watiyai, Distrik Tigi Timur, Kab. Deiyai, terjadi penembakan oleh kelompok TPN/OPM terhadap karyawan sebuah perusahaan kontraktor. Tidak ada korban jiwa dalam aksi penembakan itu.

9.Pada 7 Pebruari 2013 di Pulau Kambing, Danau Enarotalli, Paniai,4 orang dari kelompok TPN-OPMmenggunakan 2 senjata laras panjang, 1 pistol, dan 1 parang menodong anggota Polsek Obano a.n. Samuel Mofu dan 3 warga sipilyaitu Anisa/Suku Bima, Sardinata/Suku Bima, Karel/Suku Ambon. Tidak ada korban jiwa dalam aksi itu.

8 Anggota TNI dan 2 warga Sipil Tewas

10.Tanggal 21 Februari 2013, patut dicatat dalam sejarah kekerasan di Papua. Saat itu, sekitar jam 09.30 WIT Pos TNIdi Distrik Tingginambut, Kab. Puncak Jaya diserang kelompok sipil bersenjata. Pratu Wahyu tewas dan rekannya Lettu Reza luka luka-luka. Keduanya adalah anggota TNI dari Batalyon 753 Argaviratama, Nabire.

11.Hari yang sama, beberapa jam kemudian, terjadi penyerangan di Distrik Sinak, Kabupaten Puncak yang menewaskan tujuh anggota TNI. Mereka adalah Sertu Udin dan Sertu Frans dari Koramil Sinak, dan lima anggota TNI dari Batalyon 753 Argaviratama Nabire yang tengah ditugaskan di Sinak, yakni Sertu Ramadhan, Pratu Edi, Praka Jojo, Praka Idris, dan Pratu Mustofa. Mereka diserang saat dalam perjalanan menuju landasan perintis Sinak untuk mengambil alat komunikasi. Saat itu mereka sedang tidak membawa senjata. Selain 8 anggota TNI yang tewas, juga terdapat dua warga sipil tak berdosa yang ikut gugur terkena peluru nyasar para penyerang.

12.Keesokan harinya (22 Februari 2013 pukul 08.25 WIT) ketika Helikopter Puma milik TNI sedang mengevakuasi para korban penembakan, heli itu juga menjadi sasaran tembak di Distrik Sinak. Lettu Amang (kru helicopter) mengalami luka tembak pada bagian tangannya dan helicopter tertembak di kaca bagian kanan depan.

13.Pada 28 Februari 2013 pukul 12.30 WIT di Awabutu Enarotali Kab. Paniai terjadi aksi penodongan menggunakan senpi jenis Pistol, terhadap tukang ojek, Hendra. Seorang OTK meminta diantar hingga sebuah gereja, namun Hendra menolak karena ia tahu gereja itu adalah “markas anggota muda TPN/OPM.

14.Tanggal 8 Maret 2013 pukul 05.30 WIT, di Gunung Janggruk, Distrik Bolakme, Kab Jayawijaya terjadi kontak senjata antara personil Satgas Pamrahwan Yonif 756/WMS dengan kelompok TPN/OPM ketika akan mengibarkan bendera Merah Putih di puncak Gunung Janggruk. Tidak ada korban jiwa dalam aksi kontak tembak itu.

15.Kejadian yang sama kembali terulang pada 9 Maret 2013 di Gunung Janggruk antara kelompok yang sama. Juga tidak ada korban jiwa dalam aksi tersebut.

16.Pada 10 Maret 2013 terjadi penyerangan terhadap 7 orang anggota Koramil Ilaga yang sedang kerja bhaktimemperbaiki ruas jalan antara Kampung Ilaga menuju Bandara Ilaga. Tidak ada korban jiwa.

17.Pada 11 Maret 2013 di Enarotali Kab.Paniai terjadi penusukan terhadap Kamarudin seorang tukang ojek. Korban tewas di tempat.

18.Pada tanggal 26 maret 2013, di Puncak Senyum Distrik Mulia Kab. Puncak Jaya, telah terjadi penembakan terhadap pesawat Helicopter Missi (Helividia) yang dikemudikan pilot Mr.Gunter. tidak ada korban jiwa.

19.Pada tanggal 6 April 2013 di Tanggul Timur Mimikaterjadi aksi penembakan terhadap kendaraan anggota Satgasban Yonif 754, tidak adan korban jiwa.

20.Pada 6 April 2013 di Kampung Purleme (depan RSUD Mulia) Puncak Jaya terjadi kontak senjata antara kelompok OPM dengananggota Satgasban Mulia Pos Mulia, tidak ada korban.

21.Pada tanggal 8 April 2013, di Tanggul Timur Area PT.Freeport Indonesia Mimika, terjadi penembakan terhadap mobil patroli Security PT.Freeport, tidak ada korban.

22.Menanggapi berbagai aksi penembakan itu, Anggota DPR RI asal Papua Diaz Gwijanggepada 6 Mei 2013 mengatakan pihaknya mendapatkan laporan dari warga bahwa pada 1 Mei 2013 (terkait peringatan 50 Tahun penyerahan wilayah Papua dari UNTEA ke NKRI), TNI telah melakukan penembakan terhadap warga sipil di Aimas Kabupaten Sorong, Papua Barat. Dua warga dan empat lainnya mengalami luka tembak. Dirinya juga menerima laporan bahwa polisi di Papua Barat menembak nelayan yang melakukan penangkapan ikan dengan menggunakan bom ikan diperairan Raja Ampat, Kab.Sorong Selatan. Ia meminta Polri segera mendalami laporan tersebut dan mengambil tindakan hukum bagi pelakunya. Tuntutan yang sama juga datang dari Imparsial dan Kontras, Jakarta.

23.Tanggal 25 Juni, anggota TNI Yonif 753 Nabire, I Wayan Sukarta dan seorang warga sipil, Tono diberondong tembakan di sekitar Kampung Jigonikme, Distrik Ilu, Kabupaten Puncak Jaya, usai melakukan silaturahmi kerumah kepala suku setempat.Pelaku penembakan diperkirakan lebih dari tujuh orang dengan menggunakan senpi laras panjang. I Wayan Sukarta mengalami luka tembak di bagin kepala, tulang kering kaki kanan, luka bacok di bahu kanan, luka bacok di paha kanan dan luka iris di pipi kiri. Sedangkan Tono mengalami luka bacok di kepala bagian belakang dan luka bacok di punggung.Namun kedua korban bisa diselamatkan. (Bersambung...)

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun