Selasa, (23/10/2012) sejumlah aktivis mahasiswa Papua yang tergabung dalam Koalisi Mahasiswa dan Pemuda Papua Peduli Rakyat (KMP3R) menggelar jumpa pers di Café Donna, Ruko Dok II Jayapura. Secara tegas mereka menolak para pelaku kriminal yang saat ini tengah menjadi target operasi aparat Polda Papua bersembunyi di kampus-kampus atau di Asrama mahasiswa.
“Jangan ada pihak yang menjadikan Universitas Cenderawasih (Uncen) atau kampus-kampus yang ada di Papua maupun Kota Jayapura sebagai media atau objek untuk kepentingan politik. Jangan menggiring mahasiswa ke hal - hal yang negatif. Kami mengharapkan kepada Pimpinan Uncen agar melakukan tindakan tegas karena asrama Uncen saat ini bukan dihuni lagi oleh mahasiswa tapi pihak - pihak lain,” tegas Ketua BEM Umel Mandiri, Yansen Kareth.
Sementara rekannya Paul Numberi (Ketua BEM Uncen) menegaskan, pada dasarnya dari sekian ribu mahasiswa yang ada di Uncen tidak setuju jika kampusnya dijadikan sarang bagi para pelaku kriminal. akan hal itu.
“Kami menghimbau kepada oknum - oknum yang bukan mahasiswa Uncen dan menjadikan Uncen sebagai tempat persembunyian, kami minta agar tidak lagi mengganggu mahasiswa yang ingin belajar. Kalau di dalam proses perkuliahan ada isu kriminal di kampus akan mengakibatkan ketakutan bagi mahasiswa dan itu menghambat proses belajar mengajar” tegas Paul.
http://bintangpapua.com/headline/27986-kmp3r-kampus-di-papua-bukan-sarang-teroris-
DPR Papua Tolak Teroris Masuk Kampus
Sejalan dengan itu, Anggota Komisi A DPR Papua, Yohanes Sumarto mendukung sikap para mahasiswa. Menurutnya,sikap Koalisi Mahasiswa yang tergabung dalam KMP3R sudah tepat dan benar dalam menghadapi situasi keamanan di Papua. Karena, kampus di Papua adalah tempat mengasa ketrampilan dan intelektual, bukan sarang teroris.
Politisi dari Partai Gerindra ini tidak setuju kalau mahasiswa Uncen digeneralisasi dengan stigma makar, separatis dan teroris.