Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

Hilang Citra Ilmiah di Perguruan Tinggi

9 Oktober 2013   09:39 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:47 109 1
Dua tahun sudah saya belajar di perguruan tinggi. Satu hal yang saya dapat dari dua tahun ini, persaingan akademik tersisihkan oleh hal-hal yang "berbau" materi.
Saat SMA dulu, bahkan sejak SMP, guru saya menerapkan pembelajaran dengan sistem Kurikulum Berbasis Kompetensi. Daerah saya yang masih minim teknologi, manjalankan sistem belajar tersebut dengan apa adanya. Tak ada copi-paste dalam belajar, penelitian dilakukan dengan murni. Saat itu saya merasakan puasnya pendidikan itu.
Setelah masuk universitas di salah satu kota besar di Indonesia, saya agak geram mendapati sistem pembelajaran praktis yang sama sekali tidak memajukan. Jarang sekali ada penelitian ilmiah yang murni dan benar-benar dilakukan. Teknologi yang serba praktis dan serba "ada" meruntuhkan bahkan menghilangkan makna KBK sebenarnya. Jarang ada karya ilmiah yang benar-benar diteliti dan ditulis. Mahasiswa menyelesaikan studinya dari hasil plagiat. Google dimanfaatkan untuk hal-hal yang salah dan tidak mendidik. Tak heran, jika sering terjadi mahasiswa yang memiliki gadget paling canggihlah yang akan mendapat IP tertinggi. Duh, sayang...
Saya jadi pesimis! Ke kampus jadi seperti sekedar datang mendengar ocehan dosen lalu pulang dan menunggu kapan ijasah akan keluar. Hanya itu! Tak ada yang brilian, seperti tak adalagi sesuatu yang perlu dicari. Pendidikan jadi praktis, sekali klik segalanya bisa didapat. Tak adalagi penelitian mendalam, perpustakaan sepi seperti kuburan, tak ada kajian yang menggetarkan. Tak adalagi kah yang perlu dicari dari pendidikan ini?

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun