Ibarat seorang ibu, beliau--tanpa diminta--berusaha mencari tahu dan memenuhi kebutuhan anak-anaknya, dalam hal ini adalah warga Kota Surabaya. Hati seorang ibu pula yang mendorong keinginan beliau untuk menutup lokalisasi prostitusi Gang Dolly. Hati ibu mana yang tidak akan hancur ketika melihat kenyataan anak-anaknya terlibat prostitusi, sebuah dunia kelam tanpa masa depan. Apabila Ibu Risma mengundurkan diri sebagai walikota, apa yang akan terjadi dengan generasi muda Surabaya? Apakah Gang Dolly tidak akan pernah ditutup? Apakah pengganti Bu Risma akan terus memperjuangkan cita-cita beliau?
Kesan lain yang dapat saya tangkap adalah religiusitas Ibu Risma. Beliau berusaha melakukan tugasnya dengan baik karena beliau takut kepada Tuhan. Beliau berulang kali menekankan hal tersebut dalam sebuah dialog di TV. Pemimpin yang takut kepada Sang Penciptanya akan berusaha semampunya menjalankan amanah yang diembannya. Religiusitas juga menyebabkan hati seseorang menjadi lembut, terbuka dan bijaksana.