Karena letaknya pada puncak bukit yang cukup tinggi dengan lereng yang cukup terjal memungkinkan tempat ini sebagai tempat pertahanan terbaik di zamannya. Pemandangan menakjubkan kota Bau-Bau dan hilir mudik kapal-kapal di selat Buton dapat dilihat dari sisi benteng yang sampai saat ini masih berdiri kokoh. Di kawasan Benteng yang cukup luas ini juga bisa dijumpai berbagai peninggalan sejarah kesultanan Buton. Satu yang unik dari benteng ini adalah konstruksinya yang terdiri dari batu-batu gunung yang menggunakan perekat berupa adonan kapur dicampur putih telur. Rasanya diseluruh dunia tidak ada konstruksi benteng yang seperti itu. Pada umumnya bangunan benteng menggunakan perekat berupa campuran semen dan pasir. Hal ini juga yang menyebabkan MURI mencatatnya sebagai benteng terunik. Selain Guinness Book Of World Records yang mencatat sebagai benteng terluas di dunia.
Di dalam area benteng juga terdapat bangunan masjidyang konstruksi bangunannya juga sama seperti bangunan benteng. Di depan masjid, terdapat tiang bendera yang tingginya 33 meter. Uniknya, tiang bendera yang sudah berusia kurang lebih 400 tahun itu tidak lapuk oleh hujan dan tidak lekang oleh teriknya matahari. Kayu tiang bendera itu berasal dari Thailand daerah Patani yang dibawa oleh saudagar negeri gajah putih tersebut yang merupakan mitra bisnis sultan kala itu. Dan konon menurut cerita masyarakat setempat mesjid sering memberikan tanda-tanda setiap ada kejadian-kejadian luar biasa di Indonesia.
[Dari berbagai sumber]
Terima kasih
Salam Mantap