Nazaruddin menjadi orang yang begitu populer akhir-akhir ini. Banyak yang membencinya terutama orang-orang yang bakal terseret-seret oleh ‘nyanyian’nya tapi tidak sedikit juga yang mencintai dan menyenanginya. Tapi satu hal yang pasti Tuhan Sang Pemilik Hidup selalu mencintai umatnya, termasuk Nazaruddin.
Siapapun dan apapun profesi kita jangan pernah meragukan Cinta Sang Pemilik Kehidupan kepada kita. Tuhan tidak pernah pilih kasih dalam mencintai umatnya. Kadang kitalah sebagai manusia yang merasa bahwa Tuhan pilih kasih dalam mencintai umatnya. Biasanya kita menganggap Tuhan cinta dan sayang kepada kita kalau kita menerima atau mendapatkan yang baik-baik menurut kita. Karena sifat dasar manusia yang hanya menginginkan yang enak-enak, nikmat-nikmat dan yang menyenangkan saja. Tapi ketika kita dirundung duka, ditimpa masalah, dililit banyak hutang dan hidup menderita padahal usaha yang kita lakukan sudah sama dengan orang-orang lain yang hidup dunianya lebih baik dari kita, kita menganggap Tuhan tidak cinta kepada kita.
Manusiawi jika beranggapan seperti itu, asalkan setelah itu kita kembali ke track yang sebenarnya yakni bahwa Tuhan mencintai dan mengayangi umatnya dengan cara yang kadangkala tidak bisa kita mengerti, karena keterbatasan kita. Merasakan cinta Tuhan lewat masalah, penderitaan dan kesulitan yang kita alami adalah pengalaman hidup yang amat berharga. Menurut hemat saya inilah seninya hidup, bagaimana kita bisa merasakan cinta dari Yang Maha Mencintai ketika hidup berada pada tikungan yang tidak kita harapkan. Tapi justru karena cintanya Tuhan kepada kita maka tikungan-tikungan tersebut dihadirkan-Nya dalam hidup kita. Merasakan cinta Tuhan lewat kesenangan dan kelimpahruahan adalah hal biasa tapi merasakan cinta Tuhan lewat masalah, penderitaan dan kesulitan adalah luar biasa. Tidak mudah tentunya tapi layak kita upayakan karena jalan-jalan mulia selalu lebih sulit dari jalan biasa. Semuanya butuh proses dan latihan. Ikhlaskan diri anda untuk menerima cinta Sang Pemilik Kehidupan lewat masalah, penderitaan dan kesulitan yang dihadirkan-Nya. Lalu lihat bagaimana hidup menuntun anda ke tempat-tempat tertinggi yang mungkin tidak dirasakan oleh orang lain.
Tuhan mencintai umatnya seperti matahari yang memberikan cahayanya kepada siapapun dan apapun, begitu kata Komaruddin Hidayat. Jadi siapapun kita tak peduli kaya atau miskin, anak konglomerat atau anak tukang becak, saudagar kaya atau pedagang asongan, rakyat jelata atau pejabat tinggi negara Tuhan tetap memberikan sinar cintanya kepada kita semua. Tapi kita juga harus ingat bahwa sinar cinta itu bisa terhambat oleh perilaku-perilaku buruk sehingga sinar tersebut terselimuti dan tidak bisa kita terima dengan penuh. Perilaku buruk dan perbuatan yang melanggar norma-norma agama bisa menghalangi sinar cinta Tuhan kepada kita. Semakin banyak perbuatan baik dan semakin dekat kita dengan Tuhan maka semakin terasa sinar cinta-Nya. Nikmat sekali rasanya hidup bisa mendapat banyak cinta dari Yang Maha Mencintai. Cobalah untuk menghindari sinar cinta Tuhan lalu lihat bagaimana kehidupan memberlakukan anda!!
Terima kasih, domoo arigatoo, kamsia, matur suwun, saohagolo, tarimo kasi, nuhun pisan, matur suksme, mator s’kong, mauliate and thank you for reading this article.
Terima kasih
Salam mantap