Menghadapi lebaran tentunya rumah-rumah kaum muslim ‘wajib’ menyediakan satu yang namanya kue lebaran. Bagi yang punya cukup waktu dan ketrampilan tentunya akan membuatnya sendiri. Tapi bagi orang-orang yang sibuk dan tidak punya ketrampilan membuat kue pastinya akan membeli. Nah pasar inilah yang dilihat oleh para produsen pembuat kue lebaran. Dilihat dari harga dan mutu kue saya melihat ada tiga level dalam paket kue lebaran ini. Level atas dengan harga rata-rata berkisar antara Rp, 40.000 s/d Rp, 80.000 per toples, level menengah Rp, 20.000 s/d Rp, 40.000, dan level bawah Rp, 10.000 s/d 20.000. Dalam tulisan ini saya lebih menyoroti bisnis kue lebaran di level bawah. Secara volume inilah pasar yang paling besar karena jumlah masyarakat bawah kita masih lebih besar dari pada kelas menengah dan atas. Di Jabotabek bisnis paket kue lebaran level bawah ini awalnya lebih banyak dikembangkan oleh warga keturunan yang berasal dari Sumut yang banyak bermukim dikota Serang Banten, khususnya di perumahan Lopang Indah dan sekitarnya. Tiga bulan menjelang Lebaran hampir setiap rumah warga keturunan di wilayah ini membuat Paket kue lebaran yang untuk dipasarkan ke seluruh wilayah nusantara.
Mengingat pasarnya yang terus bertumbuh setiap tahunnya dan beberapa tahun terakhir produsen sering kekurangan barang, mulai tahun ini beberapa produsen sudah berani inves mesin untuk mengejar kapasitas produksi. Sementara sebahagian yang lain masih produksi secara manual namun menambah jumlah karyawannya. Beberapa agen atau distributor juga sudah mulai membuat sendiri karena mereka melihat keuntungan yang cukup menjanjikan. Disamping mereka sudah tahu persis pasarnya. Bahkan beberapa pabrikan besar sudah mulai melirik bisnis ini. Dan tidak tertutup kemungkinan tahun depan pihak pabrikan ikut bermain dalam bisnis ini. Satu minggu sebelum lebaran biasanya harga melonjak karena persedian stok kue mulai menipis dan pihak produsen tidak berani mengambil resiko untuk membuatnya lagi.
Beberapa peluang yang bisa kita tangkap dari fenomena kue lebaran ini :
^ Jika anda bisa membuat kue kering dan berniat mempunyai tambahan penghasilan, tidak ada salahnya anda mencoba bisnis ini. Anda bisa menawarkannya ke grosir-grosir disekitar anda atau menggerakkan orang untuk menawarkannya secara door to door. Menurut informasi yang saya dapat keuntungan jika membuat sendiri cukup besar.
^ Jika anda tidak bisa membuat kue tapi tertarik dengan bisnis ini, anda bisa searching di Google untuk menemukan resep kue yang anda butuhkan. Jika anda berniat bermain di level bawah anda tinggal mengganti bahan-bahan yang digunakan dengan yang harganya lebih murah. Contoh terigu tidak usah menggunakan segitiga biru. Pilihannya banyak anda tinggal tanya di toko atau grosir terdekat. Margarin juga bisa anda ganti, dari Blue Band ke Menara, Mitra, Azami dan lain sebagainya.
^ Jika anda tidak bisa membuat kue dan tidak punya alat-alatnya, anda bisa menjadi ‘makelar’ dengan mengambilnya di grosir atau agen-agen kue lebaran atau kalau memungkinkan di pabriknya. Apalagi kalau anda mengenal ‘orang-orang kunci’ di perusahaan tertentu yang membutuhkan paket kue lebaran. Satu perusahaan saja anda ‘deal’ sudah cukup membawa anda berlibur ke Bali. Seorang teman saya sudah mengantongi 10 juta untuk lebaran tahun ini dari hasil deal dengan sebuah perusahaan garment di Tangerang yang mempunyai tiga cabang. Jumlah yang dibutuhkan perusahan tersebut adalah 5.000 karton untuk dibagi tiga. Per kartonnya dia untung dua ribu rupiah. Sementara teman yang lainnya mengantongi deal 2.000 karton dengan satu perusahaan elektronik di jalan Raya Bogor-Jakarta, 1.000 karton untuk salah satu koperasi di bandara Soekarno-Hatta. Dan masih banyak lagi yang lainnya.
^ Jika anda memiliki cukup uang saya pikir bisnis ini boleh menjadi alternatif bagi anda untuk membangun sebuah bisnis. Karena peluangnya masih cukup terbuka dan belum ada satu brand pun yang duduk kuat di bisnis ini.
^ Bagi anda yang berada di luar Jabodetabek dan Jabar saya pikir bisnis ini juga cukup menjanjikan, mengingat banyaknya hasil produksi dari Jabodetabek dan Jabar yang “dibuang” ke Sumatera, Jatim, Sulawesi, Kalimantan, Bali dan lain sebagainya.Salah satu produsen kue lebaran yang saya kenal mendapat orderan dari Makasar sebanyak 10 ribu karton dan seorang teman ‘makelar’ mendapat orderan dari Pekan Baru, Padang dan Medan sebanyak 12 ribu karton. Itu hanya segelintir saja, masih banyak orderan-orderan luar pulau yang didapat produsen-produsen kue di Jabodetabek.
Salam Mantap
Vence Marines