Mohon tunggu...
KOMENTAR
Filsafat

Ad Jesum per Mariam (Menuju Yesus melalui Maria)

2 Oktober 2021   01:14 Diperbarui: 4 Oktober 2021   00:43 755 2


Gereja Katolik mengkhususkan bulan Oktober sebagai bulan berdoa rosario. Sepanjang bulan ini, Umat Katolik di seluruh dunia wajib berdoa rosario, baik secara pribadi maupun bersama. Tradisi ini sudah dimulai oleh Umat Katolik sejak Abad Pertengahan. Bahkan jauh sebelum itu, kebiasaan berdoa sambil menghitung biji-bijian sudah dilakukan oleh para biarawan dari Gereja Timur.

Istilah "rosario" itu sendiri berasal dari kata bahasa Latin "rosarium" yang berarti "mahkota mawar". Dalam kebudayaan Eropa, bunga adalah hadiah istimewa bagi seseorang yang terhormat. Pada Abad Pertengahan, Umat Katolik di Eropa biasanya merangakai bunga sambil mengucapkan Kidung Pujian Maria di hadapan patung Bunda Maria. Praktek ini bagian dari sikap hormat Umat Katolik Eropa kepada Bunda Maria saat itu.

Bentuk doa rosario yang dipakai oleh Umat Katolik hingga zaman sekarang berasal dari seorang kudus bernama Dominikus (1221). Umat Kristiani di zaman Santo Dominikus sedang berjuang melawan kelompok bid'ah bernama albigensian. Kelompok ini tidak mempercayai peristiwa kenosis; Allah yang menjelma menjadi manusia dalam Yesus Kristus. Berhadapan dengan tantangan ini, Santo Dominikus mengkotbahkan pentingnya merenungkan misteri-misteri  hidup Yesus Kristus kepada Umat Kristiani zamannya melalui doa rosario.

Ratusan tahun setelah kematian Santo Dominikus, doa rosario telah menjadi bagian dari tradisi devosional Umat Katolik dan tentu saja dengan berbagai modifikasi dan tambahan. Tradisi berdoa rosario semakin populer di kalangan Umat Katolik setelah pertempuran di Lepanto (1571). Pada pertempuran ini, Umat Kristiani Eropa berhadapan dengan ancaman perang kerajaan Ottoman dari Turki. Tentara kristen di seluruh Eropa saat itu kalah jumlah dari pasukan tentara Turki.

Sebelum pertempuran itu terjadi, Paus Pius V dan Don Juan, salah seorang pemimpin pasukan  Austria, mengajak seluruh Umat Kristiani di Eropa untuk berdoa rosario dan memohon doa Bunda Maria bagi pasukan kristen. Pada 7 Oktober 1571, Paus Pius V bersama umat beriman berdoa rosario bersama di Basilika Santa Maria Maggiore sejak subuh hingga petang, tanpa henti.  Pada tangal yang sama, secara mengejutkan, pasukan kristen yang jumlahnya jauh lebih sedikit malah berhasil memukul mundur pasukan Turki yang jumlahnya lebih banyak. Umat Katolik meyakini bahwa kemenangan itu terjadi karena pertolongan doa Bunda Maria.

Paus Gregorius XIII kemudian menetapkan tanggal 7 Oktober sebagai Pesta Maria "Ratu Rosario". Lalu, pada 1884, Paus Leo XIII menetapkan bulan Oktober sebagai Bulan Rosario, yakni: bulan yang dipersembahkan oleh Gereja kepada Bunda Maria, Ratu Rosario Suci.

Apa Perbedaan Bulan Rosario dan Bulan Maria?

Bulan Oktober dan bulan Mei sama-sama dipersembahkan secara khusus oleh Umat Katolik untuk menghormati Bunda Maria. Pada kedua bulan ini, seluruh Umat Katolik diharapkan merenungkan peristiwa hidup Yesus  (peritiwa gembira, sedih, mulia dan terang) bersama Bunda Maria.

Tradisi berdoa rosario di bulan Mei memiliki latar belakang historis yang khusus pula. Tradisi ini dimulai sejak 1784 di Gereja Camilian di Ferrara, Italia. Kemudian pada 1813, praktek ini berkembang di 12 Gereja di Roma. Dan, pada 1830, devosi kepada Bunda Maria di bulan Mei berkembang ke banyak wilayah.

Penetapan bulan Mei sebagai Bulan Maria berangkat dari pengalaman Paus Pius VII yang ditangkap dan dipenjara oleh para serdadu Napoleon pada 1809. Di dalam penjara, Paus Pius VII tak henti-hentinya memohon doa Bunda Maria. Bahkan dia sampai berjanji akan mempersembahkan perayaan khusus bagi Bunda Maria. 5 tahun kemudian, pada 24 Mei, Paus Pius VII berhasil dibebaskan dalam keadaan hidup dan beliau bisa kembali ke Roma. Setahun kemudian, Paus Pius VII mengumumkan "Hari Raya Bunda Maria, Penolong Umat Kristen".

Lalu, pada 1854, bersamaan dengan pengumuman dogma tentang "Maria Dikandung Tanpa Noda Dosa" (Immaculate Conception), Paus Pius IX meresmikan bulan Mei sebagai bulan yang dipersembahkan kepada Bunda Maria. Paus Paulus VI dalam ensikliknya yang berjudul "The Month of Mary" menegaskan bahwa bulan Mei adalah bulan yang secara istimewa dipersembahkan kepada Bunda Maria.

Bagi orang-orang yang hidup di daerah dengan empat musim, bulan Mei dianggap sebagai permulaan kehidupan. Sebab, saat itu, banyak tunas bunga mulai bermunculan dan banyak hewan keluar setelah berhibernasi saat musim dingin. Para petani juga biasanya bisa melakukan aktivitas pertanian di bulan Mei dengan aman, karena suhu udara terasa lebih hangat. Berdasarkan logika ini, Bunda Maria juga diyakini sebagai wanita terberkati yang melahirkan Sang Kehidupan, yakni Yesus Kristus bagi seluruh umat manusia. Kalau Hawa adalah sosok wanita yang mewariskan dosa, maka Bunda Maria adalah wanita yang melahirkan Kehidupan Baru. Oleh sebab itu, karakter Bunda Maria bisa dianalogikan dengan musim semi di bulan Mei.

Berdoa kepada Yesus bersama Bunda Maria

Orang Katolik sering kali dituduh sebagai penyembah Bunda Maria. Tuduhan ini sebetulnya tidak perlu ada, kalau para penuduh benar-benar paham tentang kedudukan Maria dalam ajaran Gereja Katolik.

Orang katolik tidak pernah menyembah Bunda Maria! Orang Katolik hanya menghormati Bunda Maria. Mengapa Bunda Maria sangat dihormati? Sebab, Dia adalah satu-satunya manusia yang dipilih Allah untuk melahirkan Tuhan Yesus Kristus ke dunia. Bunda Maria adalah satu-satunya manusia paling dekat dengan Yesus Kristus. Kedekatan Yesus dengan Bunda Maria sama seperti kedekatan seorang anak dengan ibunya. Sikap hormat kepada ibu Yesus tidak pernah dianggap salah!

Nah, ketika orang Katolik berdoa bersama Bunda Maria, itu berarti mereka sedang berdoa bersama orang yang paling dekat dengan Tuhan Yesus. Sebagai orang yang paling dekat dengan Tuhan Yesus, Bunda Maria tahu cara berdoa yang baik. Ia pernah mengalami suka dan duka hidup, dia tahu cara menyampaikan itu semua kepada Tuhan Yesus, karena dia istimewa. Sekali lagi, sikap hormat kepada seseorang yang sangat istimewa di hadapan Allah tidak pernah dianggap keliru.

Kisah Pesta Perkawinan di Kana (Yohanes 2:1-12) adalah gambaran betapa Bunda Maria tahu betul apa dan bagaimana cara menyampaikan doa kepada Tuhan Yesus. Dalam kisah tersebut, penulis Injil Yohanes mengisahkan bahwa pesta tersebut dihadiri Yesus, para murid Yesus dan Bunda Maria. Waktu tuan pesta kehabisan anggur, Bunda Marialah orang pertama yang menyampaikan masalah tersebut kepada Tuhan Yesus. Dan, apa yang terjadi? Berkat kepekaan Bunda Maria pada situasi tuan pesta, Yesus pun mengadakan mukjizat. Ia mengubah air menjadi anggur. Inisiatif Bunda Maria telah menyelamatkan wibawa tuan pesta di hadapan para tamu. Coba bayangkan, kalau tidak ada Bunda Maria, betapa malunya tuan pesta tersebut kalau sadar, anggur untuk para tamunya telah habis. Bahkan penulis Injil Yohanes menulis bahwa tuan pesta yang belum tahu dari mana datangnya anggur tersebut ngomel-ngomel kepada para pelayan, karena anggur yang lebih bagus itu tidak dihidangkan di Awal pesta.

Kisah di atas setidaknya memberikan gambaran apa artinya "Berdoa kepada Yesus bersama Bunda Maria". Bulan Oktober dan bulan Mei adalah saat di mana orang Katolik bersama Bunda Maria merenungkan peristiwa-peristiwa hidup Yesus sambil meminta bantuan doa Bunda Maria bagi umat manusia.

Bagi orang Katolik, Bunda Maria adalah teladan sejati menjadi murid Kristus. Menjadi murid Kristus yang sejati berarti berusaha meniru sikap Bunda Maria. Berdoa bersama Bunda Maria dengan demikian adalah salah satu usaha untuk semakin serupa dengan Yesus Kristus. Kalau orang Katolik berdoa di hadapan patung Bunda Maria, itu bukan berarti mereka sedang menyembah Bunda Maria, tetapi mereka sedang berdoa bersama Bunda Maria. Satu-satunya tujuan doa orang Katolik tidak lain adalah Tuhan Yesus Kristus. Kalau bentuk rasa hormat kita kepada Lionel Messi dengan memposting fotonya di sosmed, apa salahnya rasa hormat orang Katolik kepada Bunda Maria diungkapkan dengan berdoa rosario bersamanya?

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun