Menurut Jean Pierre Bourdieu, selera sebagai disposisi subjek (habitus) dalam preferensi bisa dikondisikan oleh pihak lain. Pengkondisian yang terus-menerus membuat subjek terkondisi tidak menyadari bahwa kesadarannya sedang dikontrol oleh pihak lain. Dalam hal ini, selera dipahami sebagai disposisi yang tampak pada sikap, tendensi dalam mempresepsi, merasakan, melakukan dan berpikir sesuai dengan kondisi objektif subjek. Disposisi seorang mahasiswa Filsafat berbeda dari mahasiswa Arsitek. Perbedaan ini disebabkan oleh kondisi objektif yang mengitari keduanya berbeda. Kesadaran keduanya sama-sama dipengaruhi oleh lingkungan akademisnya masing-masing. Selera politik massa dapat digiring melalui bahasa iklan yang idealis-persuasif. Iklan tidak lain adalah instrumen manipulasi kesadaran.
KEMBALI KE ARTIKEL