'Kau tambah manis' Katanya. Aku tak kuasa menyembunyikan rona merah di pipi.
'Masih kau simpan cinta pertama mu itu? Tanyanya sambil tersenyum. Senyum itu. Senyuman yang selalu membuatku sulit mendapatkan udara bila melihatnya.Aku mentapnya. Mencoba menyampaikan jawaban kedalam matanya di tengah hiruk pikuk Bandara. Dan lagi-lagi dia hanya tersenyum, yang membuatku semakin tak mampu berkata.
'Ibu, kakak pulang!' Ku kabarkan berita sambil terus menatap sesosok di depanku.