Semangatnya semakin membara karena selang beberapa waktu berikutnya, ia kembali mendapatkan sebuah kejutan tak terduga dari yang Maha Kuasa, yakni terpilihnya ia menjadi salah satu siswa yang lewat dalam tahap beasiswa pada salah satu Universitas bergengsi di Aceh bahkan internasional, tak tanggung-tanggung ia lulus di fakultas yang ia suka, yaitu fakultas Kimia yang pada umumnya ditakuti oleh beberapa pelajar dikarenakan rumus-rumus nya.
Ia berkisah bagaimana saat pertama kali menginjakkan kaki nya dan jauh dari ibu, orang yang selalu ada untuk menyemangatinya. "Pertama bingung ini gimana caranya sampe ke kampus itu? Saya harus gimna? lalu saya ingat ucapan saya dalam do'a saat itu, saya mengatakan wahai masalah, Tuhanku sangat besar, dan Alhamdulillah Allah menjawab semuanya, Ia jadikan semuanya menjadi mudah untuk saya, hingga sampailah saya pada tahap ini." Ujarnya saat berbagai cerita kepada saya.
Dan sekarang ia sedang fokus mengerjakan tugas akhirnya, sekaligus sedang mengejar beasiswa lain dari dunia luar sana untuk mendapatkan gelar magister yang ia inginkan, yakni ke Negeri tirai bambu. Siti Kana berinisiatif untuk ikut dalam les bahasa Mandarin, dan tentu biaya yang harus dikeluarkan tidaklah sedikit, tapi lagi-lagi semua dimudahkan oleh Allah,
"Biaya untuk masuk dalam kelas Mandarin ternyata cukup mahal, tapi Alhamdulillah karena saya mahasiswa penerima beasiswa, saya mendapat potongan harga untuk pembayarannya" ujar Siti Kana sambil tersenyum mengingat hal itu.
Dari Siti kana diatas bisa kita ambil beberapa poin untuk menjadi pembelajaran bagi kita, yaitu "segala sesuatu yang kita inginkan itu tergantung niat dan usaha bagaimana kita bisa mendapatkannya dan tentu dengan do'a kepada Sang Pemilik Takdir Dunia."Â