Membentuk skuad seimbang/ ideal tentu langkah yang sangat bijak. Mengontrak 23 pemain plus 2 pemain magang dari Tim U-21 adalah langkah awal. Meski kuota pemain asing 3+1, namun menggunakan 3 pemain asing akan jauh lebih efisien mengingat peraturan yang hanya memperbolehkan keberadaan 3 pemain asing dalam 1 pertandingan. Langkah berikutnya dalam membentuk skuad seimbang yakni ::
20 pemain lokal = 5 pemain <23 tahun + 10 pemain 24-29 tahun + 5 pemain 30 tahun ke atas
3 pemain asing :: 1 pemain <23 tahun + 1 pemain 24-29 tahun + 1 pemain 30 tahun ke atas.
Hal ini akan membuat klub punya total 7 pemain muda (5 kontrak + 2 magang) dalam skuadnya. Sementara kuota 5 pemain bagi pemain berusia 30 tahun ke atas akan memberikan tempat bagi ikon klub (pemain yang sudah lama di klub), juga para pemain senior berpengalaman di detiap area (kiper, bek, gelandang, penyerang) yang akan membimbing adik-adiknya.
Sementara itu jatah pemain asing <23 tahun bisa diisi oleh pemain-pemain asing dari negara-negara kuat yang masuk Timnas juniornya, sehingga kualitasnya terjamin. Langkah lain untuk mengisi jatah ini adalah yakni mengadakan kerjasama dengan klub-klub divisi teratas Eropa dan Brazil agar bisa meminjam pemain muda berkualitas. Lumayan, untuk mengirit biaya. Kemudian dikontraknya 1 pemain berusia 30 tahun atau lebih guna membagi pengalamannya. Tentu kuota ini harus diisi pemain asing senior yang punya kualitas di atas pemain lokal. 1 jatah lagi diisi oleh pemain berusia 24-29 tahun yang punya kualitas di atas pemain lokal dan punya energi yang masih sangat bugar guna membantu klub meraih prestasi.
Sekian tulisan saya, maju terus sepakbola Indonesia!!